Juara Tinju Mohammad Javad Menghadapi Eksekusi Hukuman Gantung, Ini yang Menjadi Penyebabnya

19 Januari 2022, 10:54 WIB
Juara tinju Iran Mohammad Javad telah dijatuhi hukuman mati.* /Daily Star/

ZONA PRIANGAN - Hukuman mati kembali dijatuhkan pemerintah Iran terhadap seorang atlet. Kali ini seorang juara tinju Mohammad Javad (26) akan dieksekusi.

Atlet lainnya yang sudah dieksekusi, yakni Navid Afkari juara gulat gaya Yunani-Romawi yang digantung pada September 2020.

The Jerusalem Post melaporkan, Mohammad Javad menghadapi tiang gantungan karena melontarkan kritik korupsi ekonomi.

Baca Juga: Tentara Polandia yang Membelot ke Belarus Terancam Hukuman Mati, Skrzypczak: Satu Peluru di Dahinya

Javad gencar melakukan kritik terhadap pemerintah sejak November 2019. Sementara Afkari digantung setelah menyebut ada salah urus ekonomi dan politik tahun 2018.

Eksekusi Afkari mendorong jurnalis dan aktivis Iran, Masih Alinejad untuk meluncurkan gerakan #United4Navid, dan dia sekarang berkampanye untuk membantu menyelamatkan nyawa Javad.

Alinejad mentweet: "Hukuman mati untuk atlet lain di Iran karena kejahatan memprotes pada November 2019."

Baca Juga: Hulk Iran Dikeroyok Empat Petarung Secara Brutal, Martyn Ford Mencoba Memukul Palu

"Mohammad Javad adalah seorang juara tinju. Mereka menjatuhkan hukuman gantung padanya karena 'menyebarkan korupsi di Bumi'," tulis Alinejad yang dikutip Daily Star.

"Kami tidak bisa menyelamatkan pegulat Iran Navid Afkari. Atlet global mungkin membantu kami kali ini," tambahnya.

Kali ini Mohammad Javad Vafaei menghadapi eksekusi atas kejahatan bergabung dengan protes nasional Iran.

Baca Juga: Ular Berkepala Dua Bernama Ben dan Jerry Bikin Kejutan Memakan Dua Ekor Tikus Secara Bersamaan

"Kami orang Iran menyerukan atlet global untuk menjadi suaranya," Alinejad berharap.

Diklaim bahwa tuduhan "menyebarkan korupsi di Bumi" sering digunakan terhadap para pemrotes untuk menyingkirkan penentangan terhadap pemimpin tertinggi Iran sejak 1989, Ali Khamenei.

Pegulat Akfari dikatakan telah dituduh dan dihukum karena membunuh seorang penjaga keamanan selama protes Iran 2018.

Baca Juga: Buaya Pura-pura Mati, Ketika Ditelan Piton Ternyata Menyerang dari dalam Membuat Ular Itu Perutnya Pecah

Setelah kematiannya, dua atlet lainnya dibunuh termasuk petinju juara lainnya bernama Ali Mutairi.

Mutairi dilaporkan disiksa dengan kejam, yang membuatnya mengaku salah bahwa dia membunuh dua anggota milisi Iran pada 2018.

Pegulat juara kedua, Mehdi Ali Hosseini, juga dieksekusi oleh rezim negara itu pada awal 2021.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star

Tags

Terkini

Terpopuler