Aneh, Petenis Novak Djokovic Tidak Mau Vaksin Padahal Dia Pendiri Perusahaan Obat Covid-19

20 Januari 2022, 19:20 WIB
Petenis Serbia Novak Djokovic.* /Reuters/

ZONA PRIANGAN - Bintang tenis Serbia Novak Djokovic, baru-baru ini dideportasi dari Australia karena belum vaksinasi virus corona.

Anehnya, Novak Djokovic adalah salah satu pendiri dan pemegang saham mayoritas perusahaan biotek yang mengembangkan pengobatan Covid di Denmark.

"Dia adalah salah satu pendiri perusahaan saya yang kami dirikan pada Juni 2020," kata kepala eksekutif QuantBioRes, Ivan Loncarevic, kepada AFP.

Baca Juga: Manusia Berkepala Anjing Terlihat di Pedalaman Australia Membuat Takut Seorang Pemancing

Menurut informasi yang tersedia untuk umum dalam daftar bisnis Denmark, Djokovic yang berusia 34 tahun dan istrinya, Jelena, bersama-sama memegang 80 persen saham di QuantBioRes.

Perusahaan itu mempekerjakan sekitar 20 tenaga kerja di Denmark, Slovenia, Australia, dan Inggris.

"Kami bertujuan untuk mengembangkan teknologi baru untuk melawan virus dan bakteri yang resisten, dan kami memutuskan untuk menggunakan Covid sebagai contoh," kata Loncarevic.

Baca Juga: Gurun Pasir Moynaq Dulunya Laut yang Dalam, Kini Jadi Kuburan Kapal Penangkap Ikan

"Jika kita berhasil dengan Covid, kita akan berhasil dengan virus lain," tuturnya.

QuantBioRes berencana untuk meluncurkan uji klinis di Inggris pada musim panas, kata CEO.

Petenis nomor satu dunia putra yang tidak divaksinasi itu terbang keluar dari Melbourne setelah diketahui belum divaksin.

Baca Juga: Misteri Kematian yang Aneh Muncul di Semenanjung Kamchatka, Mayat Ditemukan Masih Utuh Seperti Diawetkan

Djokociv gagal dalam upaya terakhir di lapangan untuk bertahan dan bermain di Grand Slam pembukaan tahun ini, di mana ia menargetkan rekor gelar besar ke-21.

Kepergiannya yang dramatis mengikuti pertempuran hukum yang berlarut-larut dan berisiko tinggi antara atlet dan otoritas Australia yang membuat bayangan gelap atas turnamen tersebut.

Dihubungi oleh AFP, juru bicara Djokovic menolak mengomentari saham bintang tenis itu di perusahaan biotek Denmark.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: AFP

Tags

Terkini

Terpopuler