Liga Utama Ukraina (UPL) Tetap Digelar, Para Pemain Tidak Takut Ancaman Rudal Pasukan Vladimir Putin

23 Agustus 2022, 18:14 WIB
Para pemain Shakhtar Donetsk berlatih di stadion NSC Olimpiyskiy di Kyiv sebelum pertandingan pertama musim baru.* /Reuters /Gleb Garanich

ZONA PRIANGAN - Ukraina tetap menggelar liga sepakbola meskipun Rusia masih melanjutkan sejumlah serangan dengan melepaskan rudal.

Pertandingan Shakhtar Donetsk dan FC Metalist 1925 Kharkiv akan menjadi lagi pembuka Liga Utama Ukraina (UPL) 2022-23.

Para pemain dari sejumlah klub menyatakan, tidak takut dengan ancaman perang yang masih berkecamuk.

Baca Juga: Tentara Rusia Kaget Petinju Idolanya, Oleksandr Usyk dan Vasiliy Lomachenko Mengangkat Senjata Ikut Perang

Mereka berharap sepak bola dapat memberi orang kelegaan dari berita kematian dan kehancuran yang tiada henti.

Pemain nasional Ukraina dari klub Shakhtar Donetsk, Taras Stepanenko mengatakan: “Ketika saya bermain sepak bola, saya tidak memikirkan perang.”

Taras Stepanenko merupakan gelandang berusia 33 tahun, yang memiliki lebih dari 70 caps untuk tim nasional Ukraina.

Baca Juga: Termotivasi Melawan Pasukan Vladimir Putin, Oleksandr Usyk Berhasil Pertahankan Gelar Tinju Kelas Berat

Aljazeera melaporkan pertandingan UPL akan dimainkan secara tertutup dan di tengah pengamanan ketat, sebagian besar di stadion di Kiev dan bagian barat negara itu, jauh dari garis depan.

Tetapi para pejabat telah memperingatkan bahwa Rusia dapat mengintensifkan serangannya di seluruh negeri minggu ini, ketika Ukraina menandai peringatan enam bulan perang dan Hari Kemerdekaan negara itu pada hari Rabu.

Stepanenko mengatakan para pemain menantang. Mereka mengutuk invasi yang digagas Vladimir Putin.

Baca Juga: Vitali Klitschko Ungkapkan Warga Kiev Minta Senjata Siap Melawan Pasukan Vladimir Putin

"Saya pikir olahraga dapat membantu Ukraina menceritakan kisah kami kepada dunia, dan di Ukraina kami dapat membuat orang merasa baik," katanya.

Pada 24 Februari, dua hari sebelum UPL ditetapkan untuk kembali dari liburan musim dingin 2021-22, Rusia meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina.

Stepanenko dan keluarganya tinggal di dekat Kiev, tempat Shakhtar bermain di pengasingan setelah meninggalkan kota asal mereka Donetsk, di wilayah Donbass timur, ketika perang pecah di sana pada tahun 2014.

Baca Juga: Tahu Kiev Akan Mendapat Serangan Pasukan Rusia, Wali Kota Vitali Klitschko: Kota Sudah Berubah Menjadi Benteng

Ketika rudal jatuh di ibu kota pada bulan Februari, Stepanenko dan keluarganya berlindung di ruang bawah tanah rumah mereka.

Istri dan tiga anaknya sekarang berada di Spanyol, setelah meninggalkan Ukraina pada hari-hari awal perang.

Beberapa pemain dan pelatih Ukraina bergabung dengan militer atau pasukan pertahanan teritorial, dan klub beralih ke pekerjaan kemanusiaan dan penggalangan dana untuk mendukung upaya perang.

Baca Juga: Tentara Cantik Rusia Tewas Terkena Roket Ukraina di Donetsk, Vladimir Putin Beri Penghargaan Gelar Pahlawan

Shakhtar mengubah sebuah stadion di kota barat Lviv menjadi tempat penampungan pengungsi.

Beberapa klub pindah ke bagian barat negara yang lebih aman, sementara beberapa klub terbesar meninggalkan negara itu pada hari-hari pertama perang untuk memainkan pertandingan persahabatan penggalangan dana atau kualifikasi Eropa.

Shakhtar sebagian besar berbasis di Warsawa, Polandia, sementara Dynamo Kiev sebagian besar berada di kota Lodz, Polandia.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Berhasil Membunuh Model Cantik Asal Brasil yang Bertugas Sebagai Penembak Jitu

Sebagian besar pemain asing meninggalkan klub mereka di bawah keputusan FIFA yang memungkinkan mereka untuk menangguhkan kontrak mereka.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler