Network
ZONA PRIANGAN - Deskripsi beberapa negara yang kacau oleh saluran televisi Korea Selatan pada defile peserta Olimpiade Tokyo mengundang protes.
Sebagian besar penonton Korea tidak senang dengan apa yang ditampilkan jaringan televisi MBC itu.
Kecaman yang terus mengalir membuat Jaringan MBC yang berbasis di Seoul itu mengeluarkan permintaan maaf.
Baca Juga: Terungkap, 7 Tentara Kolombia yang Membunuh Presiden Haiti Pernah Dilatih di Amerika Serikat
Beberapa negara yang dideskripsikan kacau, yakni tampilan kontingen Ukraina digambarkan dengan bencana Chernobyl.
Dikutip dari The Sun, kedatangan kontingen Haiti dikaitkan dengan gambar-gambar pembunuhan Presiden Jovenel Moise.
Ikan salmon dimunculkan saat kontingen Norwegia memasuki area utama dan terekam kamera.
Baca Juga: Pengakuan Sejumlah Pasien Dr Parnia, Setelah Meninggal Disambut Kehidupan yang Damai
Kontingen Kepulauan Marshall digambarkan sebagai pernah menjadi situs uji coba nuklir untuk AS.
Gambaran lain yang tidak melenceng namun tetap kurang pantas ditunjukan pada kontingen Italia dengan pizza dan Bitcoin untuk kemunculan kontingen El Salvador.
Menurut wartawan yang berbasis di Korea, Raphael Rashid, ada juga salah ketik dalam deskripsi kontingen Swedia.
Baca Juga: Ashanti Meninggal Akibat Penyakit Penuaan Dini, Umur 18 Tahun Setara Nenek 144 Tahun
Yang seharusnya 'negara maju kesejahteraan' salah dieja untuk membaca 'sup darah sapi', hidangan kuliner populer di negara Asia.
Menyusul keluhan online, termasuk dari sejumlah besar pemirsa Korea yang tidak senang, saluran televisi tersebut mengeluarkan permintaan maaf.
Sebuah pernyataan berbunyi: "Dalam siaran Upacara Pembukaan Olimpiade Tokyo, foto-foto yang tidak pantas digunakan saat memperkenalkan negara-negara seperti Ukraina dan Haiti.
Baca Juga: Persediaan di Supermarket Mulai Kosong Termasuk Air Kemasan, Sebagian Pekerja Wajib Isolasi
"Juga, foto dan subtitle yang tidak pantas digunakan untuk negara lain."
"Kami meminta maaf kepada pemirsa Ukraina dan negara-negara lain."
Jaringan kemudian menegaskan kembali mereka 'sangat menyesal' atas 'kesalahan yang tidak dapat dimaafkan'.***
