Olimpiade Tokyo 2020: Pita Terlepas dari Tangan, Linoy Tetap Raih Emas, Irina: Skandal yang Menjijikkan

- 8 Agustus 2021, 08:40 WIB
(Kri) Linoy Ashram dari Israel beraksi dengan pita yang terjatuh. (Kanan) Dina Averina atlet Rusia beraksi dengan pita sempurna. (Inser) Linoy meraih emas, Dina perak.*
(Kri) Linoy Ashram dari Israel beraksi dengan pita yang terjatuh. (Kanan) Dina Averina atlet Rusia beraksi dengan pita sempurna. (Inser) Linoy meraih emas, Dina perak.* /Reuters /Lindsey Wasson/Lisi Niesner

ZONA PRIANGAN - Kontroversi kembali terjadi di Olimpiade Tokyo 2020, kali ini di arena senam dan memicu tim Rusia melakukan protes.

Pada nomor senam ritmik dengan alat bantu pita, pesenam Israel Linoy Ashram dimenangkan oleh juri untuk meraih emas.

Padahal, dari rekaman video, jelas-jelas Linoy Ashram melakukan kesalahan fatal ketika alat bantu pitanya terlepas dari tangan.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020: Gaya Tinju Tyson Menggigit Telinga Ditiru Youness Baalla, Netizen: Mungkin Dia Lapar

Pelatih senam ritmik legendaris Rusia, Irina Viner-Usmanova mengatakan, juri melakukan kesalahan yang terang-terangan.

"Mungkin sudah ada niat awal dari para juri untuk menglengserkan pesenam rusia dari podium emas," katar Irina kepada rt.com.

Menurut Irina, kejadian itu bisa menjadi skandal terbesar di Olimpiade Tokyo 2020.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020: Pembalap AS Terlindas di Trek Ariake Urban Sports Park

Pesenam Rusia Dina Averina di nomor tersebut harus puas dengan medali perak karena dikalahkan oleh juri.

"Sebuah kesalahan yang tidak ada hubungannya dengan olah raga bersih. Itu sama saja dengan doping atau suap kepada hakim," kata Irina.

Irina menilai, Dina Averina lebih sempurna tampil tanpa kesalahan, harusnya memperoleh poin lebih tinggi dari Linoy Ashram.

Baca Juga: Olivia Breen, Atlet Cantik, Seksi dan Berprestasi, Sakit Hati Tiba-tiba Dapat Teguran, Ini Penjelasannya

Hasil kontroversial tersebut menandai pertama kalinya sejak 1996 bahwa seorang pesenam ritmik Rusia tidak akan membawa pulang emas Olimpiade dalam kompetisi serba individu.

Irina mengatakan dia tidak pernah dalam hidupnya memprotes hasil kompetisi, mengatakan kepada rt.com dia mengajukan tiga protes atas skandal itu.

Irina menegaskan: "Juri mempermalukan diri sendiri dengan cara yang tidak adil dan menjijikan."

Baca Juga: Alica Schmidt, Atlet Terseksi Dunia Tampil di Olimpiade Tokyo 2020, Menolak Pose di Playboy

"Saya pikir kita harus mengajukan banding ke Thomas Bach [Presiden Komite Olimpiade Internasional]," tambahnya.

Irina khawatir, jika olah raga senam dirusak seperti itu, ke depan senam tidak lagi dipertandingkan di Olimpiade.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x