Network
ZONA PRIANGAN - Anggota tim nasional (timnas) sepak bola wanita Afghanistan menghapus identitas mereka setelah Taliban berkuasa.
Selain menghilangkan jejak digital di media sosial, para pemain wanita Timnas Afghanistan membakar semua atribut sepak bola.
Mereka membuang seragam Timnas, mulai dari jersey hingga sepatu. Sebab para pemain wanita itu jadi incaran pembersihan Taliban.
Baca Juga: Wali Kota Wanita Ini Pasrah Menunggu Kedatangan Anggota Taliban untuk Membunuhnya
Kondisi para pemain wanita Timnas Afghanistan itu diungkapkan, kapten tim Shabnam Mobarez, yang saat ini tinggal di Amerika Serikat.
Shabnam Mobarez, turun ke Twitter untuk meminta badan sepak bola FIFA turun tangan untuk melindungi "saudara perempuannya".
Pemain berusia 25 tahun itu menulis: "Apakah Anda baik-baik saja, rekan satu tim saya di Afghanistan."
Baca Juga: Kepala Polisi Dieksekusi Setelah Taliban Menguasai Provinsi Badghis
"Tidak, saya tidak tahu apakah mereka akan segera datang untuk saya, FIFA dapatkah Anda membantu saya?”
"@FIFAcom bagaimana saya harus menjawab pertanyaan itu? Kita harus bertindak untuk menyelamatkan rekan satu tim saya. Mereka adalah saudara perempuan saya?"
Tim sepak bola wanita Afghanistan dibentuk pada 2007 setelah Taliban digulingkan dari kekuasaan pada 2001.
Baca Juga: Video Memilukan, Sejumlah Wanita Afghanistan Melemparkan Bayi agar Diselamatkan Tentara Inggris
Sementara mantan kapten Timnas Afghanistan, Khalida Popal menyarankan rekan-rekannya untuk menghapus kehadiran media sosial mereka dan membakar perlengkapan mereka.
"Hari ini saya menelepon mereka dan memberi tahu mereka, menghapus nama mereka, menghapus identitas mereka, menghapus foto mereka demi keselamatan mereka," kata Khalida Popal yang dikutip The Sun.
"Bahkan aku menyuruh mereka untuk membakar atau menyingkirkan seragam tim nasionalmu."
Baca Juga: Seperti Anak Balita, Pejuang Taliban Ternyata Menyukai Permainan Bom-bom Car dan Komidi Putar
Popal membenarkan bahwa sejumlah pemain dan pelatih wanita "dalam pelarian".
“Identitas mereka telah terungkap. Mereka adalah kelompok sasaran para teroris,” kata Popal kepada Sportico.***
