ZONA PRIANGAN - Belum bertanding sudah dapat kartu merah, itu menimpa penjaga gawang klub Cerro Porteno, Jean Fernandes.
Insiden terjadi saat akan dilakukan kick off final Piala Super Paraguay antara antara Cerro Porteno melawan Olimpia.
Jean Fernandes memeriksa jaring gawang yang akan dijaganya. Namun saat menghadap ke arah pendukung lawan, dia melakukan gerakan provokasi.
Dengan dengan cepat menyilangkan kedua tangannya tepat di tenggorokan. Seolah dia siap memotong leher lawan.
Sialnya aksi Fernandes tertangkap kamera VAR. Dia dianggap layak untuk diusir dari lapangan, sebelum bertanding.
Fernandes diperintahkan ke tengah-lingkaran ketika ofisial VAR menyaksikan replay dari tindakannya.
Wasit Eber Aquino akhirnya memerintahkan keluar dari lapangan sebelum peluit kick off dibunyikan, lapor The Sun.
Pada final Piala Super Pargauay akhirnya dimenangkan klub Olimpia setelah mengalahkan Cerro Porteno, 3-1.
Fernandes yang dipinjamkan ke Cerro Porteno dari Sao Paulo FC, memprotes keputusan kartu merah tersebut di media sosial.
Baca Juga: Trik Curang Mewarnai Kemenangan Charles Oliveira Atas Dustin Poirier di Kelas Ringan UFC
Dia mengklaim pengusirannya adalah hasil dari 'kesalahpahaman' dan dia telah melakukan gerakan musik funk Brasil yang disebut 'vape'.
Menurut Fernandes, gerakan tersebut di tanah airnya digunakan oleh pesepakbola sebagai selebrasi.
Dia berkata: “Ketika saya pergi untuk meletakkan rosario saya di sisi tiang gawang, para penggemar saingan mulai melemparkan beberapa hal kepada saya termasuk petasan."
“Saya bereaksi dengan membuat gerakan yang di Brasil normal. Seorang pemain bernama Gerson melakukan selebrasi seperti itu. Ini disebut gerakan vape," jelasnya.
"Saya tidak tahu apa yang dipikirkan wasit, tetapi dia akhirnya memberikan kartu merah kepada saya. Itu salah paham," ucapnya.***