Langkah itu dilakukan setelah Asosiasi Sepak Bola Jepang mengungkapkan telah didekati secara informal tentang kemungkinan menggantikan China sebagai tuan rumah.
"Kami dibujuk," kata ketua JFA Kozo Tashima kepada Nikkan Sports, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
"Jika Jepang bisa menjadi tuan rumah, tidak diragukan lagi itu akan sangat menarik," tambahnya.
Jepang memiliki infrastruktur stadion untuk menggelar turnamen pada Juni dan Juli tahun depan, setelah menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia 2002, pameran global rugby pada 2019 dan turnamen sepak bola Olimpiade pada tahun lalu.
Tuan rumah potensial lainnya termasuk Qatar, Saudi Arabia, dan Australia akan membutuhkan turnamen tersebut diundur ke akhir 2023 atau awal 2024.
Qatar, yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia akhir tahun ini, dan Saudi Arabia mendapat kendala cuaca di pertengahan tahun karena panasnya suhu pada musim panas, sementara Australia menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia wanita pada bulan Juli dan Agustus 2023.
Seorang pejabat FA Korea Selatan mengatakan mereka memiliki "pemberitahuan" setelah China melepaskan hak tuan rumah tetapi tidak ada cukup waktu untuk menyelenggarakan turnamen kelas dunia di negara itu.