Network
ZONA PRIANGAN - Mohamed Salah berangkat ke Piala Afrika setelah tampil gemilang untuk Liverpool dalam kemenangan 4-2 atas Newcastle yang membuka keunggulan tiga poin di puncak klasemen English Premier League pada hari Senin. Penampilan individu yang dimulai dengan kegagalan terbarunya dari titik penalti berakhir dengan Salah mencetak gol pertama dan terakhir untuk Liverpool.
Pemain internasional Mesir berusia 31 tahun itu juga memberi andil terhadap lahirnya dua gol lainnya dalam pertandingan di Anfield yang diwarnai hujan deras dan cuaca ekstrem. Semua gol terjadi di babak kedua.
Liga berhenti untuk Piala FA dan istirahat musim dingin sepanjang sebagian besar Januari, Liverpool terlihat sebagai tim yang paling mungkin menghentikan Manchester City meraih gelar juara kasta atas yang keempat secara berturut-turut yang belum pernah terjadi sebelumnya.
City berada di posisi ketiga, terpaut lima poin dari Liverpool — dan dua poin di belakang Aston Villa — dengan satu pertandingan sisa.
Salah, yang mungkin absen hingga pertengahan Februari tergantung sejauh mana Mesir melangkah di Piala Afrika, bisa menjadi pemain yang memimpin Liverpool meraih gelar kejuaraan liga ke-20.
Pemain kelahiran Nagrig, 15 Juni 1992 ini telah mengoleksi 14 gol, dengan dengan koleksi gol yang dibuat oleh Erling Haaland dari City.
Baca Juga: Premier League Raih Rekor Hak Siar 6.7 Miliar Poundsterling: Berita Terbaru Sepakbola Inggris!
“Saya berkata pada diri sendiri, ‘Apa kamu akan pergi ke tim nasional dengan penampilan seperti itu? Tidak benar,’” kata Salah, mengacu pada kegagalannya mengeksekusi penalti pada menit ke-22, dikutip ZonaPriangan.com dari AP.
“Saya hanya harus bangkit," tambahnya.
Salah mengatakan bahwa ia mengganti sepatunya pada paruh waktu.
“Ketika saya merasa seperti bermain dengan pikiran saya, saya pikir, ‘Oke, saya ganti.’ Tenangkan pikiran saya, fokus pada permainan'".
Baca Juga: Wolves Amankan Pelatih Muda Berpengalaman Premier League: Selamat Datang, Gary O'Neil!
Curtis Jones dan Cody Gakpo mencetak gol lainnya untuk Liverpool di pertandingan yang diwarnai hujan deras.
Sementara Newcastle kebobolan 34 tembakan. Delapan belas di antaranya terjadi di babak pertama, jumlah tertinggi dalam liga musim ini.
Manajer Newcastle, Eddie Howe, mendapat tekanan dengan timnya berada di posisi kesembilan, keluar dari persaingan di Eropa, dan baru-baru ini kalah di Piala Liga.
Baca Juga: Premier League vs Saudi Arabia: Alasan Mengapa Son Heung-min Memilih Bertahan di Inggris
Klub di utara timur laut yang dimiliki oleh Arab Saudi ini menyamakan kedudukan melalui Alexander Isak dan membuat skor menjadi 3-2 melalui sundulan Sven Botman dari sepak pojok, tetapi permainan sepenuhnya dikuasai oleh Liverpool.
“Saya tahu bahwa seiring waktu kita akan mendapatkan hasil yang kita butuhkan,” kata Howe setelah kekalahan ketujuh Newcastle dalam delapan pertandingan terakhir.
“Saya selalu bisa melihat cahaya di ujung terowongan jika para pemain terus memberikan yang terbaik".
Baca Juga: Pep Guardiola Bersuara: Premier League Harus Segera Putuskan Kasus Keuangan City
Salah mendapat kesempatan untuk melakukan tendangan penalti, tapi tendangannya dapat dimentahkan oleh Martin Dubravka, setelah sebelumnya Luis Diaz dijatuhkan oleh Botman di area terlarang.
Ini adalah kegagalannya yang keempat dari titik penalti dalam sembilan percobaan terakhirnya.
Namun, ia bangkit dengan mengakhiri serangkaian umpan tim pada menit ke-49 untuk mencetak gol ke-150-nya di Premier League untuk Liverpool.
Baca Juga: Madrid, Liverpool, atau Chelsea? Kemana Arah Mbappé Setelah PSG?
Ia juga memberikan umpan bagus kepada Diogo Jota yang menciptakan gol untuk Jones, kemudian memberikan umpan dengan sisi luar kakinya kepada Gakpo untuk menyarangkan gol.
Gol keempat yang menentukan hasil pertandingan datang pada menit ke-86 setelah Dubravka menjatuhkan Jota.
Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, tidak dapat menyaksikan penalti Salah — penonton memberitahunya bahwa bola masuk — dan sempat kehilangan cincin pernikahannya dalam perayaan pasca pertandingan.***
