Tetapi ada laporan di media Prancis minggu lalu bahwa gelandang Lyon Mahamadou Diawara menolak untuk bergabung dengan kamp latihan Prancis U-19 ketika ia mengetahui tentang aturan yang terkait dengan berpuasa.
Ketika diminta komentar, Lyon dan federasi Prancis tidak memberikan alasan atas penolakan Diawara untuk hadir.
Baca Juga: Legenda Sepak Bola Gianluigi Buffon Pensiun Setelah 28 Tahun: Jejak Karirnya Menginspirasi
Untuk menjamin pendekatan yang netral, Diallo mengatakan tidak ada perubahan jadwal dan praktik umum di kamp latihan semata-mata atas dasar agama.
"Saya menghormati keyakinan semua orang," katanya. "Ketika pemain dipilih untuk tim nasional Prancis, saya tidak bertanya kepada mereka tentang agama mereka".
FFF menegaskan bahwa aturan tersebut bukanlah anti-Islam dan bahwa pemain yang mungkin ingin mengamati puasa terkait Paskah, misalnya, juga harus mengamati kerangka kerja federasi dan tidak akan diakomodasi.
Baca Juga: Christine Sinclair, Legenda Sepak Bola Kanada yang Tak Pernah Mencapai Podium Piala Dunia
Polemik ini mengingatkan pada debat sengit yang muncul ketika pengadilan administratif tertinggi Prancis memutuskan tahun lalu bahwa federasi sepak bola Prancis berhak untuk melarang kerudung dalam kompetisi, meskipun langkah tersebut dapat membatasi kebebasan berekspresi.
Dewan Negara mengeluarkan putusannya setelah sekelompok pemain sepak bola berkerudung yang disebut "Les Hijabeuses" — kata hijab merujuk pada kerudung — melakukan kampanye melawan larangan tersebut dan mengambil tindakan hukum.***