Mengapa Kualifikasi MotoGP Sabtu Jadi Pintu Menuju Sukses atau Kegagalan?

- 9 April 2024, 19:00 WIB
Aleix Espargaro, balapan sprint Tissot, MotoGP Portugal, 23 Maret.
Aleix Espargaro, balapan sprint Tissot, MotoGP Portugal, 23 Maret. /Crash.net

ZONA PRIANGAN - Pengenalan balapan Sprint yang digelar pada hari Sabtu telah meningkatkan signifikansi kualifikasi MotoGP, sekarang menentukan urutan grid untuk dua balapan setiap akhir pekan, bukan hanya satu. Ditambah dengan kesulitan menyalip yang sudah diketahui dan risiko peningkatan tekanan ban depan saat terjebak di tengah paket serta kesalahan kecil dalam kualifikasi, atau bahkan nasib buruk dalam hal bendera kuning, bisa berakibat fatal.

Mungkin momen 'kualifikasi' terbesar akhir pekan terjadi pada Jumat sore, di mana posisi sepuluh besar memberikan akses langsung ke Kualifikasi 2 dan menjamin pembalap akan memulai tidak lebih rendah dari posisi ke-12 (dari total 22).

Mereka yang gagal lolos bertarung di Kualifikasi 1, yang memungkinkan dua pembalap tercepat untuk bergabung dengan sepuluh besar Jumat dalam persaingan merebut pole position di Kualifikasi 2. Sisanya mengikuti urutan hasil Q1, mulai dari grid ke-13 dan seterusnya.

Baca Juga: Ducati Berani Berinovasi dengan Teken Fermin Aldeguer untuk MotoGP!

Meskipun para pembalap tidak suka dengan tekanan untuk mencatat waktu tercepat pada Jumat sore, sebagian besar memahami bahwa hal tersebut bagus untuk pertunjukan agar ada sesuatu yang bisa mereka kejar pada hari pertama akhir pekan balapan.

Grid yang berubah-ubah juga bisa memberikan balapan yang lebih seru, tetapi apakah sistem ini seharusnya diubah untuk memungkinkan, misalnya, lebih banyak pembalap untuk maju dari Q1 ke Q2?

Kelas Moto2 dan Moto3 memungkinkan 14 pembalap (daripada 10 di MotoGP) langsung melaju ke Q2 setelah latihan dan kemudian memungkinkan empat pembalap tambahan (daripada dua) untuk maju dari Q1.

Baca Juga: Mengapa Elektronik Jadi Fokus Utama Quartararo dan Rins di MotoGP?

Memperluas jumlah tempat dari Q1 ke Q2 dari dua menjadi empat dalam MotoGP setidaknya akan membantu mengatasi situasi seperti di Portimao, di mana tujuh pembalap tercepat di Q1 melaju lebih cepat dari pembalap terlambat di sesi Q2 berikutnya.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Crash


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x