Mobil Tesla Model 3 Kembali dalam Penyelidikan Setelah Terjadi Kasus ke-29

15 Mei 2021, 20:08 WIB
Sisa-sisa kendaraan Tesla terlihat setelah terbakar di The Woodlands, Texas, 17 April 2021.* /Media Sosial /via Reuters

ZONA PRIANGAN - Mobil Tesla Model 3 kembali dalam penyelidikan Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) Amerika Serikat.

Penyelidikan itu menyusul kecelakaan fatal di jalan bebas hambatan California Selatan lalu yang melibatkan Tesla dalam mode autopilot.

Dalam catatan, kecelakaan 5 Mei di Fontana sebuah kota 80km (50 mil) timur Los Angeles itu merupakan kasus ke-29.

Baca Juga: Ini 10 Nama yang Mengguncang Dunia, Ada Mark Zuckerberg dan Jack Ma, Nomor 10 Berasal dari Indonesia

Dilaporkan seorang pria 35 tahun tewas ketika Tesla Model 3 menabrak semi-truk yang terbalik di jalan bebas hambatan.

Seorang pria lain terluka parah ketika kendaraan listrik menabraknya saat dia membantu pengemudi semi truk keluar dari mobilnya.

California Highway Patrol (CHP) mengumumkan, mobil Tesla itu telah mengoperasikan sistem penggerak sebagian otomatis.

Baca Juga: Kasihan Ayam Kalkun, Sejumlah Negara Tidak Mau Mengakui Sebagai Tempat Kelahirannya

Kecelakaan Fontana menandai setidaknya kematian keempat di AS yang melibatkan autopilot.

Penyelidikan keamanan federal dilakukan tepat setelah CHP menangkap pria lain yang menurut pihak berwenang berada di kursi belakang Tesla, dalam di Interstate 80 dekat Oakland

CHP belum mengatakan apakah pejabat telah menentukan Tesla dalam insiden I-80 beroperasi dengan autopilot.

Baca Juga: Joe Biden Tercatat Sebagai Presiden Usia Tertua, Jose Mujica Merupakan Presiden Termiskin

Tapi kemungkinan autopilot atau "Full Self-Driving" beroperasi sehingga pengemudi duduk di kursi belakang.

Tesla mengizinkan sejumlah pemilik untuk menguji sistem self-driving-nya.

Tesla, yang telah membubarkan departemen hubungan masyarakatnya, tidak menanggapi email meminta komentar pada hari Jumat.

Baca Juga: SMA Bloomingdale Gempar dengan Kasus 125 Siswi Telanjang, Guru Perempuan Ikut Jadi Korban

Perusahaan tersebut mengatakan dalam manual pemilik dan di situs webnya bahwa autopilot dan "Full Self-Driving" tidak sepenuhnya otonom.

Pengemudi tetap harus menjaga perhatian dan siap untuk campur tangan setiap saat.

Autopilot terkadang mengalami kesulitan menangani objek yang tidak bergerak dan penyeberangan lalu lintas di depan Tesla.

Baca Juga: Netizen Ramaikan Jagat Internet dengan Tagar Slank Penipu, Sejumlah Slanker Kecewa

Dalam kecelakaan tahun 2018 di Mountain View, California, seorang insinyur Apple tewas saat mengendarai Tesla dengan mode autopilot.

Saat itu Tesla yang ditumpanginya menabrak penghalang jalan raya, demikian dirilis Aljazeera.

Sistem Tesla, yang menggunakan kamera, radar dan sonar jarak pendek, juga mengalami kesulitan penanganan kendaraan darurat yang dihentikan.

Baca Juga: Setelah Mayat Penderita Covid-19 Mengambang di Sungai Gangga, Kini Bangkai Gajah Berserakan di India

Tesla telah menabrak beberapa truk pemadam kebakaran dan kendaraan polisi yang berhenti di jalan raya dengan lampu darurat berkedip-kedip menyala.

Misalnya, NHTSA pada bulan Maret mengirim tim untuk menyelidiki setelah Tesla dengan autopilot menabrak kendaraan Polisi Negara Bagian Michigan di Interstate 96 dekat Lansing.

Setelah kecelakaan fatal di Florida dan California, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) merekomendasikan agar Tesla mengembangkan sistem yang lebih kuat.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler