WJAOR XXI 2022: Jalur Ekstrem dan Menantang yang Harus Ditempuh selama 4 Hari di Hutan Wisata Kabupaten Subang

26 Juli 2022, 11:45 WIB
Tim BioFarma yang tampil kompak, solid dengan kerjasamanya yang apik, berhasil melewati semua jalur CR dan secara lengkap melapor di setiap base camp yang telah ditentukan oleh penyelenggara hingga garis finish di Sari Ater dan dianugerahi Skill Award WJAOR XXI-2022. /Ari/PJB

ZONA PRIANGAN - Rangkaian kegiatan penjelajahan yang dikemas dalam event West Java Adventure Off-road (WJAOR XXI-2022) berakhir Minggu, 24 Juli 2022 di garis finish di Sari Ater, Kabupaten Subang.

Namun, hingga Senin 25 Juli 2022 petang, belum semua permasalahan bisa dituntaskan.

Sejak hari pertama, event legenda yang digelar oleh Paguyuban Jeep Bandung (PJB) ini berlangsung seru secara petualangan dan penjelajahan.

Baca Juga: WJAOR XXI 2022: Cara Nikmat Menjalani Prosesi Country Road dalam Penjelajahan Adventure Off-road 4x4

Dilepas oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum dari kawasan wisata Sari Ater, Kabupaten Subang, 27 tim peserta secara bertahap masuk ke jalur country road (CR-1) dari Ciater menuju Dawuan yang jadi base camp (BC-1) di hari pertama.

Selanjutnya, seluruh tim peserta menjelajah trek A dan B menyusuri jalan di Kasomalang, Cijambe, hutan pinus Bantarsari, Gunung Kalong keluar Desa Sadawarna dan berakhir di BC-1 Dawuan.

Salah satu trek ekstrem di jalur country road yang dengan tekun dijalani oleh Tim TAOFF 1./ Dok. PJB

Tantangan ekstrem hari pertama penjelajahan, Kamis 21 Juli 2022 banyak tim peserta yang tertahan di hutan menuju base camp Dawuan, karena berbagai alasan.

Baca Juga: WJAOR XXI 2022: Tantangan Ekstrem Hari Pertama, Banyak Tim Peserta yang Tertahan di Hutan Menuju BC-I Dawuan

Beberapa kendaraan tim peserta mengalami masalah teknis dan secara tidak langsung menghambat pergerakan tim peserta yang start belakangan karena kebanyakan route di jalur CR-1 adalah single track.

Selain itu ada pula ketentuan aturan, bahwa pada jam 12 malam atau 00.00 peserta harus berhenti dan mematikan mesin kendaraannya (engine-off) untuk meneruskan perjalanan keesokan harinya.

Alhasil, hingga Jumat, 22 Juli 2022 dinihari, hanya 10 unit mobil dari 3 tim peserta yang masuk dan melapor di BC-1 Dawuan yang lainnya masuk pagi atau siang harinya.

Baca Juga: WJAOR XXI-2022: Bersilaturahmi dan Mengasah Insting serta Solidaritas di Hutan Wisata Kabupaten Subang

Hari kedua penjelajahan, Jumat 22 Juli 2022, dari Dawuan tim peserta diberangkatkan kembali menuju BC-2 di Bukit Nyomot-Paralayang dengan tantangan yang menghadang tak kurang ekstremnya.

Tim BioFarma 1 dan BioFarma 2 - SKIn Bandung yang tampil solid di sepanjang jalur penjelajahan WJAOR XXI 2022./ ZonaPriangan/Didih Hudaya

Menyusuri jalur CR-2 dari Dawuan ke Bukit Nyomot harus dijalani tim peserta dengan penuh drama.

Di jalur ini pula Ketua IOF Jawa Barat Ayi Supriatna mengalami masalah, perjalanan malam mobil off-road Toyota Hilux double cabin yang dikendarainya mengalami rusak sistem radiator sehingga tak bisa melanjutkan sisa perjalanan.

Baca Juga: WJAOR XXI-2022 Diikuti oleh Tak Kurang dari Seratus unit Kendaraan para Penggila Adventure Off-road 4x4

"Secara keseluruhan trek yang harus dijalani sangat mengasyikan, butuh skill dan kebersamaan untuk bisa melewati semua halang rintang," kata Ayi Supriatna, yang turun langsung untuk menjalani prosesi penjelajahan.

Di tempat yang tak jauh dari lokasi itu, salah satu kendaraan peserta tim JAJ Lintas Komunitas juga mengalami problem dan harus menjalani proses perbaikan di malam hari di hutan yang jadi trek CR-2.

Kawasan menjelang Bukit Nyomot juga membawa kisah menegangkan, ketika Ari, salah seorang awak panitia penyelenggara yang bertugas mendokumentasikan WJAOR XXI-2022 sempat hilang ditelan gelapnya malam di hutan menjelang Bukit Nyomot.

Baca Juga: PJB Siap Menggelar Event Spektakuler WJAOR XXI-2022 di Pelosok Hutan Wisata Kabupaten Subang

Unit kendaraan off-road Toyota Hilux yang dikendarai Ketua IOF Jabar Ayi Supriatna saat harus berjibaku keluar dari rintangan alam./ Galih/PJB

Ari bersama satu orang rekan sesama fotografer yang masing-masing mengendarai motor trail, tersesat malam hari ditengah hutan mengalami disorientasi dan terpaksa bermalam di hutan hingga pagi harinya.

Pengalaman ganjil lainnya dialami oleh tim Biofarma 2-SKIn Bandung yang secara tak sengaja memotret sebuah penampakan aneh berujud tentara Jepang kuno di kegelapan malam.

Tim BioFarma 1 dan BioFarma 2-SKIn Bandung tampil kompak, solid dengan kerjasamanya yang apik berhasil melewati semua jalur CR dan secara lengkap melapor di setiap base camp yang telah ditentukan oleh penyelenggara hingga garis finish di Saria Ater.

Baca Juga: Ford GPW Military Jeep 1944, Menikmati Sensasi Kendaraan Peninggalan Perang

Di perhelatan akhir di garis finish, panitia penyelenggara juga memberikan penghargaan berupa Spirit Award kepada Tim Montana, kemudian Environment Award untuk Tim Badak, Skill Award dianugerahkan kepada Tim BioFarma-1 dan Piala Gubernur untuk Tim BFC.

Pesta telah usai, namun panitia penyelenggara belum bisa leha-leha dan bernapas lega, karena hingga Senin, 25 Juli 2022 masih ada beberapa kendaraan peserta yang belum tuntas untuk dievakuasi dan membutuhkan pertolongan segera.

Bayu yang menggunakan Toyota Bundera berdimensi serta berkapasitas besar turut menjelajahi trek ekstem WJAOR XXI 2022./ Dok. PJB

Baca Juga: Kendaraan Taktis GI-One, untuk Kebutuhan di Berbagai Medan, Dirancang oleh Pembuat Maung 4x4

Selain itu mereka juga harus bisa menghadapi dan menyelesaikan protes atau keberatan yang dilayangkan salah satu tim peserta yang membutuhkan penjelasan.

"Ini pembelajaran dan akan menjadi bahan evaluasi untuk internal penyelenggara agar bisa merancang event dengan lebih baik lagi kedepannya," ujar Iman Setiadi, Pimpinan Kegiatan yang diangguki oleh Acep F Listiawan, Ketua Pelaksana WJAOR XXI 2022.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Tags

Terkini

Terpopuler