Chevrolet Beastle Wagon Thriftmaster 1948, Si Gajah atau Si Dukun Pernah Mengevakuasi Kartosoewirjo

5 Agustus 2020, 12:57 WIB
Si Gajah atau Si Dukun adalah unit Chevrolet Beastle Wagon Thriftmaster lansiran tahun 1948, ambulans berlabur cat putih asal Majalaya ini memiliki kemudi disebelah kiri mengusung mesin Chevy 4.200 cc 6-silinder segaris.*/DIDIH HUDAYA /

ZONA PRIANGAN – Dalam parade atau defile serta pentas teatrikal berjalan, menggambarkan tentang penyergapan regu pasukan NICA (Netherland Indies Civil Administration-pemerintahan sipil Hindia Belanda).

Sejarah penyergapan oleh pasukan TNI Divisi Siliwangi, disajikan dalam bentuk drama teatrikal tersebut telah sukses digelar oleh Historia van Bandoeng beberapa tahun silam, yang dikemas dalam tajuk ‘Ngaguar Tapak Siliwangi’.

Selain digelar secara heroik, ada hal menarik dibalik para peserta defile yang melibatkan beberapa unit kendaraan dengan nilai sejarah yang diusungnya.

Baca Juga: Chevrolet Corvette Special Edition Berbasis Mobil Terkencang Pendahulunya

Satu diantaranya adalah unit Chevrolet Beastle Wagon Thriftmaster lansiran tahun 1948, keberadaannya sangat menonjol diantara unit kendaraan lain yang jadi partisipan.

Menilik riwayat keberadaannya, lebih dari tiga puluh tahun menjadi penghuni di Museum Wangsit Mandala Siliwangi, Jalan Lembong Bandung, untuk keperluan acara defile, Chevrolet Beastle Wagon Thriftmaster 1948 kembali diupayakan untuk dihidupkan.

Membangun dan kembali membuat berfungsi mobil berusia lebih setengah abad bukanlah perkara sederhana, dengan bekal kemampuan dan wawasan mengenai mobil klasik yang memadai, Heri Heryadi dan IB Pinatih, anggota TNI AU dan TNI AD berperan menghidupkan kembali mobil tersebut.

Baca Juga: Bugatti Baby II, Mobil ‘Mainan’ Seharga Hampir Rp 1 Miliar

Sehingga mobil yang akrab disebut Si Gajah atau Si Dukun -merujuk pada bentuk yang besar atau juga peran untuk menolong pasien, buatan General Motors ini bisa kembali berperan sebagai kendaraan pendukung dan dapat hilir mudik dengan performa yang relatif baik.

“Ide menghidupkan kembali kendaraan tersebut, awalnya adalah dari seorang asing berkebangsaan Belanda yang berkunjung ke Museum Wangsit Mandala Siliwangi, Bandung, beberapa tahun kebelakang,” kata Heri.

Sebelumnya, secara rutin digunakan oleh RSUD Majalaya Bandung sebagai unit ambulans atau melayani masyarakat Jawa Barat, ambulans berlabur cat putih dan memiliki kemudi disebelah kiri ini mengusung mesin Chevy 4.200 cc 6-silinder segaris.

Untuk dapat membangun dan membuat berfungsi kembali mobil berusia lebih setengah abad bukanlah perkara mudah dan sederhana.*/DIDIH HUDAYA

Baca Juga: Mobil Klasik Elegan, Citroen DS21 Décapotable 1970, Siap Masuk Balai Lelang Silverstone

Menggunakan karburator Carter, delco Remy Distributor, busi Autolite serta kabel busi KEM, ditanamkan pula vacuum system fuel pump, sedangkan sistem starter, adalah rangkaian modifikasi milik OEM Toyota FJ-40 Land Cruiser.

Konstruksi bodi Wooden Construction dengan riveted aluminium, plus kelebihan soundproof dan lightweight yang menjadi ciri khas minibus era 1940-1950-an.

Mobil ini menggunakan transmisi sistem leher atau tuas stir OEM Chevy dengan 4-speed berpenggerak roda belakang, kendaraan yang berperan mendukung kegiatan operasi Pagar Betis pada rentang waktu tahun 1955 hingga pertengahan tahun 1960-an.

Baca Juga: Ford GPW Military Jeep 1944, Menikmati Sensasi Kendaraan Peninggalan Perang

Menurut IB Pinatih saat itu, mobil ini digunakan tim kesehatan untuk evakuasi korban pemberontakan DI/TII, wilayah operasinya di Majalaya dan sekitarnya.

Bahkan pernah mengevakuasi Kartosoewirjo, pimpinan tertinggi DI/TII yang tertangkap dalam keadaan sakit oleh Kompi C Pleton 2, Batalyon 328/Siliwangi pimpinan Letda Suhanda, yang kemudian membawanya ke RS Rancabadak (sekatrang RSHS) untuk dirawat.

Baca Juga: Twisted NAS-E 4 × 4, Land Rover Klasik Bertenaga Listrik

Tahun 1980 mobil ini diserahkan oleh RSUD Majalaya kepada Museum Wangsit Mandala Siliwangi dalam kondisi jalan atau hidup, lantas bertapa selama 33 tahun hingga awal 2013 dihidupkan kembali.

Butuh waktu lebih kurang dua bulan untuk kembali menghidupkan mesin mobil tersebut dan menjadi salah satu peserta untuk acara parade bersejarah Ngaguar Tapak Siliwangi yang digelar oleh Historia van Bandoeng, pada tujuh tahun silam.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Tags

Terkini

Terpopuler