Memiliki ukiran tangan yang meniru bulu-bulu burung sesungguhnya dan dicat dengan warna putih mutiara, dan juga fitur sikat di setiap ban agar tidak ada kotoran gajah yang tersangkut.
Beberapa fitur yang sungguh memalukan dari Swan Car tersebut di antaranya sebuah pipa khusus yang melepaskan cairan putih ke jalanan secara terus menerus, untuk menciptakan ilusi bahwa angsa ini tengah buang kotoran, selain delapan pipa organ dan sebuah papan tombol untuk suara klaksonnya.
Saat disentuh sebuah tombol, paruh angsa akan terbuka dan menyemprotkan air panas yang dihasilkan dari sistem pendingin mesin dengan tekanan untuk membersihkan lintasan para pejalan kaki.
Dan cukup mengundang banyak pejalan kaki di manapun Mobil Angsa ini dikendarai di Calcutta. Karena mendapat banyak perhatian membuat mobil unik ini mengganggu dan akhirnya dilarang dikendarai di jalanan kota terseut.
Karena dianggap kurang menguntungkan, Matthewson tidak lagi mengendarainya, dan berusaha memisahkan diri dengan Swan Car ini. Beruntungnya, menemukan seseorang yang cukup kaya untuk melepaskannya.
Maharaja dari Nabha, Ripudaman Singh, tertarik dengan objek-objek langka dan tidak biasa, dan Mobil Angsa ini berhasil menjadi koleksinya juga.
Selama masa itu ia menjadi pemilik kendaraan unik tersebut. Sayangnya, ia dilengserkan oleh pemerintah penjajah Inggris karena ketidakmampuannya, dan kendaraan aneh ini berakhir di Museum Louwman di Belanda yang terus dikagumi hingga kini.***