Dosen dan Mahasiswa Akan Dekati Calon Pengantin, Ini Alasannya

4 Februari 2021, 04:24 WIB
Ketua PERGIZI PANGAN Indonesia, Prof. Hardinsyah.* /Tangkapan layar zoom./

ZONA PRIANGAN - Masalah stunting di Indonesia terjadi menyeluruh di seluruh provinsi.

Walau jumlah kasusnya terus menurun, namun stunting tetap menjadi masalah yang serius di dunia kesehatan.

Menghadapi kondisi seperti, Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia (PERGIZI PANGAN Indonesia) ingin terlibat langsung dalam penanganan stunting.

Baca Juga: Lima Merchant ShopeePay Terbaru Minggu ini Siap Dukung Hobi Kamu

Baca Juga: Asam Lambung Naik Bisa Picu Serangan Jantung, Hindari 3 Perilaku Buruk Ini

PERGIZI PANGAN Indonesia mengajak sejumlah pakar urun rembuk dalam pembahasan stunting lewat webinar, Rabu 3 Februari 2021.

Ketua PERGIZI PANGAN Indonesia, Prof. Hardinsyah mengatakan, pemahaman stunting disampaikan melalui berbagai sektor.

Mulai dari sekolah/kampus (dosen, guru dan siswa), calon pengantin, hingga ibu hamil.

Baca Juga: Warga Bandung Khawatirkan Sesar Lembang, Padahal Ada 13 Gunung Berpotensi Timbulkan Gempa

"Dengan menyasar semua itu, maka stunting bisa dicegah. Mereka jadi paham dari awal," ujar Prof. Hardinsyah.

Prof. Hardinsyah yang juga Guru besar Ilmu Gizi IPB, akan melibatkan forum rektor dalam penanganan stunting.

Menurut Hardinsyah, perguruan tinggi punya kemampuan pendampingan setiap pasangan calon pengantin dan ibu hamil agar bayi lahir bebas stunting.

Baca Juga: Empat Bulan Diganggu Suara Hantu, Seorang Warga Temukan Harta di Pintu Rahasia

Perguruan tinggi akan menjadi relawan di daerah kampusnya masing-masing se Indonesia.

"Bila perlu satu dosen mendampingi satu kecamatan atau desa prioritas stunting," tuturnya.

Lantas diteruskan kepada satu mahasiswa dilatih mendampingi satu pasangan pengantin baru dan pasangan ibu hamil sejak awal konsepsi sampai bayi lulus ASI ekslusif.

Baca Juga: Prediksi Profesor Avi Loeb: Sebentar Lagi Pesawat Alien Bisa Dilihat Setiap Bulan

Hardinsyah menyatakan bahwa untuk memulai hal ini perlu disepakati langkah-langkah kerja sama yang konkrit.

Mulai dari akurasi pendataan dan pemetaan yang riel time secara digital tentang pasangan pengantin baru dan ibu hamil.

Dilakukan pemantauan secara digital, pelatihan dan penyiapan dosen sebagai advokator, promotor, dan edukator.

Baca Juga: Penerbangan Makin Rawan Kecelakaan, Ini Salah Satu Penyebabnya Cukup Mengagetkan

Sementara mahasiswa sebagai pendamping di lini keluarga atau pasangan penganting dan ibu hamil.

PERGIZI PANGAN Indonesia juga meluncurkan aplikasi atau program perangkat lunak CEK STATUS GIZI Online.

Sesuai namanya, aplikasi ini dimaksudkan untuk memudahkan setiap orang untuk mengecek dan memantau status gizi secara online tanpa bayar (gratis).

Baca Juga: Mulai Tahun 2022, Pengguna Jalan Tol Tidak Perlu Bayar Lagi di GTO

Perangkat CEK STATUS GIZI Online ini diinisiasi dan dikembangkan oleh Prof Dr Hardinsyah MS sebagai Guru Besar Ilmu Gizi FEMA IPB University bersama Tim IT Linisehat.

Saat ini program berbasis web dan dalam waktu dekat segera tersedia sebagai aplikasi di playstore.

Karena perangkat ini dikembangkan Bersama Linisehat maka perangkat ini tersedia dan dapat mudah diakses di cekstatusgizi.linisehat.com.

Baca Juga: Tak Pedulikan Sesar Lembang, Pengunjung ke Tebing Keraton Tetap Banyak

Baca Juga: Tebing Breksi Masih Menyimpan Hal Ghaib, Jangan Berbuat Tak Senonoh agar Terhindar Petaka

Dengan menjawab beberapa pertanyaan di layar komputer atau telefon seluler secara akurat, maka dalam hitungan detik pengakses dapat mengetahuai status gizinya.

Nanti pengakses memperoleh informasi apakah termasuk normal, gizi kurang atau gemuk.

Ada juga rekomendasi yang dianjurkan tentang berat badan normal dan ideal, termasuk bagi remaja, pasangan pengantin dan ibu hamil.***

Editor: Parama Ghaly

Tags

Terkini

Terpopuler