Insiden Potong Rambut Siswa, Guru Bertujuan Baik Merapikan, Orangtua Justru Menggugat Rp14,2 Miliar

- 23 September 2021, 13:51 WIB
Ilustrasi potong rambut.*
Ilustrasi potong rambut.* /Pixabay /Jacqueline Macou

ZONA PRIANGAN - Insiden guru memotong rambut siswa tidak hanya di Indonesia tapi juga terjadi di Michigan, Amerika Serikat.

Namun, insiden potong rambut di sekolah Michigan berlanjut ke ranah hukum, karena orangtua siswa menggungat dua guru.

Jimmy Hoffmeyer tidak terima putrinya Jurnee yang berusia 7 tahun rambutnya dipotong oleh gurunya.

Baca Juga: Azab Mengerikan, Rambut Manusia Muncul dari Alam Kubur Membuat Heboh Warga

Jimmy Hoffmeyer melayangkan gugatan hukum dengan menuntut ganti rugi sebesar Rp14,2 miliar.

Insiden potong rambut itu bermula ketika Jurnee rambutnya digunting oleh teman-teman sekelasnya di bus sekolah.

Kemudian dua guru dengan maksud merapikan, kembali memotong rambu Jurnee agar tidak terlihat adanya perbedaan panjang.

Baca Juga: Rekaman Mengerikan, Perut Ular Piton Pecah Setelah Memakan Sapi Sekaligus

Namun, tindakan guru itu tidak dulu meminta izin Jimmy Hoffmeyer. Selain, potong rambut pun meninggalkan trauma pada diri Jurnee.

"Bagaimana orang bisa berpikir mereka bisa menyentuh rambut orang lain?" kata Hoffmeyer kepada "Good Morning America.

"Itu bukan anak mereka, dan pergi begitu saja dan berpikir itu hal yang baik-baik saja? Mereka menyerang putri saya," ujar Jimmy Hoffmeyer.

Baca Juga: Video Mengerikan, Seekor Buaya Menerkam Drone dan Meledak dalam Mulutnya

Hoffmeyer mengatakan dia sekarang menuntut dua guru dan distrik sekolah untuk ganti rugi Rp14,2 milar.

Hoffmeyer mengungkapkan putrinya menderita tekanan mental dan emosional, penghinaan, dan kecemasan sebagai akibat dari insiden tersebut.

Pihak,sekolah meluncurkan penyelidikan independen dan memutuskan bahwa meskipun guru, yang berkulit putih salah, tindakan itu bertujuan baik.

Baca Juga: Kelahiran Bayi Berkepala Tiga di Uttar Pradesh India Mengundang Kehebohan Warga

Distrik sekolah membantah motivasi rasial dan mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada ABC News bahwa mereka yakin fakta akan memenangkannya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: ABC News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x