Keseimbangan Lingkungan dan Teknologi: Program Hujan Buatan Dubai yang Ramah Lingkungan

- 18 April 2024, 06:21 WIB
Mobil melintasi jalan yang tergenang air setelah hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024.
Mobil melintasi jalan yang tergenang air setelah hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. /REUTERS/Rula Rouhana

ZONA PRIANGAN - Dubai, yang terkenal dengan iklimnya yang kering dan suhu yang panas menyengat, diguncang oleh hujan lebat pada hari Selasa, memicu banjir luas di seluruh negara gurun tersebut. Hujan yang tidak terduga ini tidak hanya menghentikan ritme kota yang biasa ramai itu, tetapi juga memicu kekhawatiran tentang meningkatnya pengaruh perubahan iklim terhadap fenomena cuaca ekstrem di daerah tersebut.

Di Uni Emirat Arab (UEA), curah hujan tahunan rata-rata kurang dari 200 milimeter. Dengan suhu yang melonjak hingga mencapai 50 derajat Celsius selama musim panas, sumber daya air UEA berada di bawah tekanan besar, diperparah oleh ketergantungan yang tinggi pada sumber air tanah.

Untuk mengatasi masalah mendesak ini, UEA memelopori solusi inovatif, salah satunya adalah menciptakan hujan buatan melalui penyemaian awan, bentuk modifikasi cuaca yang bertujuan untuk meningkatkan presipitasi. Tetapi, bagaimana cara kerjanya?

Baca Juga: China yang Tengah Dilanda Kekeringan akan Menggunakan Teknologi Cloud-Seeding untuk Menginduksi Hujan

Memahami Penyemaian Awan

Penyemaian awan adalah teknik yang melibatkan memperkenalkan "agen penyemaian" ke dalam awan untuk merangsang proses kondensasi dan memicu hujan.

Proses ini dimulai dengan para peramal cuaca di NCM yang memantau kondisi atmosfer dan mengidentifikasi awan yang cocok untuk disemai berdasarkan pola presipitasi.

UEA pertama kali menguji penyemaian awan pada tahun 1982. Pada awal tahun 2000-an, program hujan buatan negara Teluk telah diperkuat melalui penelitian ilmiah dan teknis kolaboratif dengan National Center for Atmospheric Research (NCAR) di Colorado, AS, Universitas Witwatersrand di Afrika Selatan, dan NASA.

Baca Juga: Krisis Cuaca Global: Banjir dan Gelombang Panas Mengancam Kehidupan di Asia dan Eropa

Program Peningkatan Hujan UEA (UAEREP), yang dikelola oleh Pusat Nasional Meteorologi Emirat (NCM), menjadi ujung tombak program ini.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x