Krisis Cuaca Global: Banjir dan Gelombang Panas Mengancam Kehidupan di Asia dan Eropa

- 20 Juli 2023, 00:15 WIB
Seorang wanita berjalan di Kota Vatikan saat gelombang panas melanda Italia, 19 Juli 2023.
Seorang wanita berjalan di Kota Vatikan saat gelombang panas melanda Italia, 19 Juli 2023. /REUTERS/Remo Casilli

ZONA PRIANGAN - Italia telah menetapkan 23 kota pada status siaga merah karena suhu diperkirakan mencapai hingga 46 derajat Celsius (114 Fahrenheit) pada hari Rabu, menjadi salah satu tempat dengan gelombang panas ekstrem yang menghancurkan dari Amerika Serikat hingga China.

Gelombang panas ini melanda Eropa Selatan selama musim liburan musim panas puncak, memecahkan rekor termasuk di Roma, dan menyebabkan peringatan tentang peningkatan risiko kematian.

Wilayah Lazio yang berpusat di Roma melaporkan peningkatan 20% dalam kasus darurat medis dibandingkan tahun lalu karena panas.

Baca Juga: Menelusuri Dampak Perubahan Iklim: Gelombang Panas Mematikan Menghantam Dunia

Kebakaran hutan terus berkobar selama tiga hari di sebelah barat ibu kota Yunani, Athena, dan petugas pemadam kebakaran bekerja sepanjang malam untuk menjauhkan api dari kilang minyak pesisir.

Dipengaruhi oleh angin yang tak menentu, kebakaran tersebut menghanguskan puluhan rumah, memaksa ratusan orang untuk melarikan diri, dan menyelimuti daerah tersebut dengan asap tebal.

Diperkirakan suhu bisa mencapai 43 derajat Celsius pada hari Kamis, kata para ahli cuaca.

Baca Juga: Rekor Panas Mengejutkan! Italia, Spanyol, dan Yunani Dilanda Gelombang Panas Ekstrem

Di China, ketika utusan iklim AS, John Kerry, sedang mengadakan pertemuan, para wisatawan tetap berusaha menahan panas untuk mengunjungi termometer raksasa yang menunjukkan suhu permukaan 80 derajat Celsius.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x