Baca Juga: Menteri Pendidikan Pertimbangkan Larangan Penggunaan Ponsel di Sekolah
Melihat kondisi tersebut, kolaborasi dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk ikut peduli dan ambil bagian dalam mengentaskan masalah nutrisi dan pendidikan yang dihadapi anak-anak Indonesia.
Pengamat sosial anak dan Sosiolog dari Universitas Indonesia, Daisy Indira Yasmine, mengatakan bahwa dalam upaya untuk menciptakan generasi maju harus dimulai dari pengembangan kualitas hidup seorang anak sejak dini dan didukung oleh lingkungan sosial sekitar secara kolektif dan masif.
"Untuk itu, kesadaran masyarakat akan pemenuhan nutrisi dan pendidikan adalah hal yang penting sebagai langkah awal untuk mengembangkan potensi anak.
Selain itu, lanjut Daisy, kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta juga akan membentuk support system yang positif, dimana sektor swasta dapat memainkan peran pentingnya sesuai dengan kapasitas dan keahlian yang dimiliki guna mendukung kemajuan anak-anak Indonesia.
"Semoga kedepannya keterlibatan pihak swasta dan publik untuk mendukung kemajuan anak Indonesia dapat terus meningkat," ujarnya.
Sementara itu Marketing Manager SGM Eksplor, Astrid Prasetyo mengatakan, selama lebih dari 65 tahun, mereka percaya bahwa semua anak berhak untuk maju, sehingga seharusnya tidak boleh ada anak yang tertinggal, termasuk dalam memperoleh akses nutrisi dan pendidikan.
"Tapi faktanya, 9 dari 10 anak di Indonesia masih mengalami kekurangan akses edukasi dan nutrisi yang memadai. Untuk itu, sejalan dengan visi Pemerintah dalam mempersiapkan dan membangun SDM unggul, SGM Eksplor terus berupaya untuk menghadirkan berbagai inisiatif dan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung intervensi yang tepat dalam mendukung tumbuh kembang anak-anak Indonesia," paparnya.