Network
Dia berkata: "Penemuan kami tentang komunitas mikroba yang kaya yang bertahan hidup di lingkungan ekstrem dapat membantu melacak batas kehidupan di Bumi dan dapat diterapkan pada pencarian kehidupan di tempat lain di tata surya kita dan di luarnya.
"Sampai kita memahami batas kehidupan di Bumi, akan sulit untuk menentukan apakah planet asing dapat menampung makhluk hidup."
Baca Juga: Manusia Berkepala Anjing Terlihat di Pedalaman Australia Membuat Takut Seorang Pemancing
Kolam air asin biasanya ditemukan di dasar laut, di mana kehidupan cenderung tidak berkembang - namun, kolam ini menawarkan 'oasis kehidupan yang kaya', terlepas dari kecenderungan pembunuhan mereka.
“Pada kedalaman yang sangat dalam ini, biasanya tidak banyak kehidupan di dasar laut,” jelas Purkis.
"Namun, kolam air asin adalah oasis kehidupan yang kaya. Karpet tebal mikroba mendukung beragam hewan," tuturnya yang dikutip Daily Star.
Baca Juga: Masyarakat Mesir Khawatir Kutukan Firaun, Kini Kematian Mulai Bermunculan
Beberapa makhluk dapat menggunakan kolam air asin untuk kehidupan. Kerang, misalnya, sering melapisi tepi kolam, karena mereka dapat menggunakan metana yang ditemukan di kolam air asin dan mengubahnya menjadi gula karbon.
Kolam air asin yang ditemukan tim Purkis terletak di kedalaman 1.770m menggunakan kendaraan bawah air yang dioperasikan dari jarak jauh (ROV), dan tim menemukannya dalam lima menit terakhir dari penyelaman selama 10 jam.***
