NASA Mengubah 'Gema Cahaya' dari Lubang Hitam Menjadi Cahaya

- 26 November 2022, 23:56 WIB
"Gema cahaya" dari lubang hitam diubah menjadi suara oleh Badan Antariksa AS.
"Gema cahaya" dari lubang hitam diubah menjadi suara oleh Badan Antariksa AS. /Tangkapan Layar Instagram.com/@nasa

ZONA PRIANGAN - Misteri tentang lubang hitam masih belum terpecahkan, meskipun telah dilakukan eksplorasi ruang angkasa yang ekstensif. Lewat postingan video terbaru yang diunggah oleh akun Instagram resmi NASA, menjelaskan fenomena menakutkan tersebut.

"Gema cahaya" dari lubang hitam diubah menjadi suara oleh Badan Antariksa AS pada hari Jumat.

"Lubang hitam terkenal karena tidak membiarkan cahaya (seperti radio, sinar tampak, dan sinar-X) keluar darinya. Namun, material di sekitarnya dapat menghasilkan semburan radiasi elektromagnetik yang intens," tulis NASA di caption video yang diunggahnya di akun Instagram resmi mereka @nasa pada Jumat, 25 November 2022.

Baca Juga: Misi Lucy NASA Memotret Bumi dan Matahari yang Menakjubkan saat Menuju Jupiter

"Saat bergerak ke luar, pancaran cahaya ini dapat memantul dari awan gas dan debu di luar angkasa, seperti bagaimana pancaran cahaya dari lampu depan mobil akan menyebar dari kabut," tambahnya.

Dalam video tersebut, pita lingkaran merah dikelilingi oleh latar belakang berbintang. Pita biru menyoroti bagian dalam dan bawah dari sistem lubang hitam.

"Selama sonifikasi, kursor bergerak keluar dari tengah gambar dalam lingkaran. Saat melewati gema cahaya yang terdeteksi dalam sinar-X (terlihat sebagai cincin konsentris berwarna biru oleh Chandra dan merah oleh Swift pada gambar), di sana adalah suara seperti tik dan perubahan volume untuk menunjukkan deteksi sinar-X dan variasi kecerahan," katanya.

Baca Juga: Fenomena Gerhana Matahari Sebagian pada 25 Oktober Tidak Dapat Disaksikan di Indonesia

Menurut NASA, lubang hitam dalam video tersebut berjarak sekitar 7.800 tahun cahaya dari Bumi. Lubang hitam memiliki massa antara lima dan sepuluh kali Matahari, dan ia menarik materi dari bintang pendamping di orbit di sekitarnya, yang "disalurkan ke dalam piringan yang mengelilingi lubang hitam bermassa bintang".

Sementara V404 Cygni adalah sistem yang berisi lubang hitam. Sonifikasi baru mengubah "gema cahaya" dari lubang hitam V404 Cygni menjadi suara.

"Observatorium Sinar-X Chandra NASA dan Observatorium Neil Gehrels Swift telah mencitrakan cahaya sinar-X bergema di sekitar V404 Cygni," kata badan antariksa itu lebih lanjut.

Baca Juga: Ilmuwan Masih Belum Menemukan Jawaban Soal Lubang di Tulang Rahang Tyrannosaurus rex yang Dikenal sebagai Sue

Para astronom dapat menghitung kapan letusan ini terjadi karena mereka mengetahui seberapa cepat cahaya bergerak dan telah menentukan jarak yang akurat ke sistem ini. Data ini, bersama dengan informasi lainnya, membantu para astronom mempelajari lebih lanjut tentang awan debu, seperti komposisi dan jaraknya.***

Editor: Toni Irawan

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x