Network
ZONA PRIANGAN – Sebuah lubang besar di atmosfer Matahari yang besarnya sekitar lima kali diameter Planet Jupiter baru-baru ini menyebabkan sebuah badai matahari.
Angin matahari yang berasal dari lubang korona, saat ini tengah melintasi sistem tata surya.
Lubang ini berotasi menjauh dari Bumi, tetapi beberapa hari sebelumnya, memuntahkan partikel yang mengarah ke Bumi. Meskipun ini hanya menyebabkan badai matahari kecil, lubang korona ini pada dasarnya sebuah karakteristik dari aktivitas Matahari.
Matahari menjalani siklus aktivitasnya. Ketika terjadi noda matahari (sunspot), suar matahari (solar flare), terlemparnya massa korona, dan lubang korona, itu berarti bahwa Matahari mengalami sejumlah aktivitas.
Puncak aktivitas tersebut dinamakan maksimum matahari, sebelum menuju minimum matahari.
Siklus ini dipengaruhi oleh siklus magnetik Matahari, ketika kutub utara dan selatannya berubah posisi selama maksimum matahari, yang kemungkinan akan terjadi pada 2024.
Baca Juga: Ikatan Cinta Rabu 13 Desember 2023: Elsa Terancam Keguguran karena Ulah Dua Orang Ini
Sebuah lubang besar tersebut terbentuk di mana medan magnet matahari terbuka. Lubang-lubang tersebut hanya bisa terlihat pada panjang gelombang ultraviolet ketika kita melihat lubang gelap yang lebih redup dibanding sekelilingnya, seperti dijelaskan dalam laman Science Alert.
