ZONA PRIANGAN - Pemilihan Ketua Ikatan Alumni (IKA) Universitas Padjadjaran (Unpad) 2020 dinilai tidak demokratis.
Seperti yang dilakukan sekitar 182 alumni Unpad yang menamakan diri Komunitas Alumni Cinta IKA Unpad yang Demokratis, mereka menolak legitimasi proses dan hasil pemilihan Ketua IKA Unpad 2020.
Menurut Juru Bicara Komunitas Alumni Cinta IKA UNPAD yang Demokratis Dedi Heriadi mengatakan, Panitia Musyawarah Besar (Mubes) X IKA Unpad 2020 telah memberi contoh yang tidak baik tentang demokrasi.
Baca Juga: 2 Kandidat Mundur Dalam Pemilihan Ketua IKA Unpad 2020-2024, Irawati Hermawan Akhirnya Terpilih
Ini karena panitia telah mencabut hak suara seluruh alumni untuk memilih Ketua IKA Unpad.
Pemilihan dilakukan hanya oleh segelintir orang yang berlabel Komisariat Fakultas (Komfak) dan Komisariat Daerah (Komda).
"Pada saat para alumni sudah tergerak untuk membangun kecintaan kepada Unpad, tapi dengan mudahnya dicabut haknya oleh panitia," jelas Dedi di Bandung, Jumat 25 September 2020.
Baca Juga: Mubes IKA Unpad Diminta Pakai Metode One Man One Vote, Alumni Kawal Hingga Pemilu Raya
Lebih lanjut Dedi mengatakan, dalam Surat Keputusan Panitia Mubes sendiri pada 20 Februari 2020 (SK No. 006/MUBES/IKA-UNPAD/II/2020), telah jelas diatur bahwa sistem pemilihan menggunakan sistem pemilihan langsung oleh tiap alumni dan tidak dapat diwakilkan.