ZONA PRIANGAN - Saling serang terjadi antara Demokrat kubu Moeldoko dengan Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Saling serang terjadi lantaran kubu Moeldoko mengadakan konfrensi pers di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Setelah adu argumentasi dan opini di tengah publik, saling lapor antara kedua pihak terus dilancarkan pasca gelaran KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara, 5 Maret 2021 yang lalu.
Baca Juga: Anak Santri Majalengka Juara Musabaqah Tingkat Dunia
Beberapa waktu yang lalu, Marzuki Alie dan beberapa orang lainnya baru saja melayangkan gugatan terhadap DPP Partai Demokrat dimana salah satunya adalah AHY, namun kini gugatan tersebut telah dicabut.
Sementara itu, Jhoni Allen Marbun, salah satu penggagas KLB juga menggugat DPP Partai Demokrat diantaranya AHY dan Hinca Panjaitan atas pemberhentiannya dari Anggota DPR.
Tak tanggung-tanggung, Jhoni Allen dalam salah satu gugatannya yakni menuntut ganti rugi sebesar Rp55,8 miliar atas pemecatan dirinya.
Baca Juga: Bandung Nanti Malam Gelap Gulita, Masyarakat Siapkan Diri Selama Satu Jam
Disisi lain, pihak AHY sebelumnya telah melaporkan sejumlah nama penggagas KLB atas dugaan pelanggaran UU Partai Politik sekaligus konstitusi partai.
Namun, seiring polemik yang terus bergulir, secara mengejutkan kubu KLB baru saja melakukan konferensi pers di Kawasan Hambalang, Kabupaten Bogor pada Kamis, 25 Maret 2021.
Yang menjadi perhatian, alih-alih masih menyoal KLB yang kini tengah menunggu keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), konferensi pers tersebut justru menyoal kasus korupsi megaproyek Hambalang yang sempat menyeret beberapa politisi Demokrat beberapa waktu yang lalu.
Baca Juga: Kubu AHY Posting Foto Dua Jenderal Pendiri Partai, Imelda Sari: Ini Ngopi Beneran
Max menyebut bahwa Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas yang juga adik dari AHY terlibat korupsi Hambalang namun belum pernah tersentuh sama sekali hingga saat ini.
"Bagiannya tidak terlepas kalau Pak Anas menyampaikan Pak Anas dapat berapa, Ibas dapat berapa, dan lain-lain dapat berapa," kata Max kepada wartawan Kamis, 25 Maret 2021.
Max menjelaskan bahwa kader-kader lain sudah menjalani hukuman seperti Andi Mallarangeng yang kala itu menjabat Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Angelina Sondakh yang menjabat Anggota DPR RI F-PD, Bendahara Umum yakni M. Nazaruddin hingga Ketua Umum yakni Anas Urbaningrum, namun hingga kini Ibas belum diraba.
Baca Juga: Jembatan Gantung yang Menghubungkan Majalengka–Sumedang Putus Tersapu Luapan Air Sungai
"Ya masih Ibas sendiri belum diraba. Ibas sudah disebutkan saksi berapa banyak? Yulianis menyebutkan juga, yang masuk penjara kan kita tahu siapa saja," tegasnya.
Selain itu, kubu KLB mengatakan, pemilihan Kawasan Hambalang sebagai lokasi konferensi pers lantaran disebutkannya bahwa lokasi itu atau proyek Hambalang adal asal mula jatuhnya Partai Demokrat.
Menanggapi tudingan itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief melontarkan pernyataan balasan.
Baca Juga: Berikut Ini Ada 5 Makanan yang Membuat Perut Menjadi Kembung
Seolah tak terima Ibas diseret-seret kembali dalam pusaran korupsi pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu, Andi mengungkit soal dugaan keterlibatan salah satu dari pihak KLB yakni Marzuki Alie.
"Kasus E KTP ada nama Pak @marzukialie_MA dalam dakwaaan, saya kira kasus ini belum selesai, Juga ada nama Anas Urbaningrum. Tidak elok jika masalah hukum ini menjadi alat serangan politik hanya karena KLP Abal-abal," tulis Andi Arief, Jumat, 26 Maret 2021.
Dalam unggahannya yang lain, Andi Arief juga menyinggung Jhoni Allen Marbun yang disebutkannya nasib Jhoni Allen tergantung sopirnya.
Baca Juga: Korban Bencana Tanah Longsor dan Banjir Bandang di Citengah, Sumedang Selatan Dievakuasi Tim SAR Gabungan
Sebagaimana diberitakan Galamedianews.com dalam artikel Serangan Balik Kubu AHY Pasca Ibas Diseret Korupsi Hambalang: Ungkit Korupsi Marzuki Alie hingga Max Sopacua
Nasib Joni Allen tergantung jika sopirnya tertangkap maka akan jadi TSK KPk. Kini sopirnya Joni Allen disuruh kabur yang bersangkutan di Papua. Tapi ini bukan DNA kami dalam melakukan perjuangan politik dengan menyerang masalah pribadi.— andi arief (@Andiarief__) March 26, 2021
"Nasib Jhoni Allen tergantung jika sopirnya tertangkap maka akan jadi TSK KPK. Kini sopirnya Jhoni Allen disuruh kabur yang bersangkutan di Papua. Tapi ini bukan DNA kami dalam melakukan perjuangan politik dengan menyerang masalah pribadi," ujarnya.
Maaf, Pak Max sedang sibuk konpers di Hambalang, mungkin sekaligus memperingati korupsi teman2nya di kubu KLB abal2
Max Sopacua Disebut Terima Uang Korupsi di Depkes https://t.co/6i3zOHVJQr— ???????????? ℍ???????????????????????? (???? ???? ????) (@YanHarahap) March 25, 2021
Baca Juga: Ini lho 6 Makanan yang Dapat Membunuh Kecerdasan
Sementara itu Deputi Strategi dan Kebijakan Balitbang DPP Partai Demokrat, Yan A Harahap juga mengungkit soal keterlibatan Max Sopacua dalam kasus korupsi pada 2010 yang lalu.
"Maaf, Pak Max sedang sibuk konpers di Hambalang, mungkin sekaligus memperingati korupsi teman2nya di kubu KLB abal2," tulisnya.*** (Rizwan Suandi/Galamedianews.com)