ZONA PRIANGAN – Dalam ajang Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2021 yang diselenggarakan Kementerian PPN/Bappenas, Jawa Barat menjadi provinsi terbaik kedua.
Dalam event ini, kategori yang dinilai adalah perencanaan dan pencapaian pembangunan.
Terpilihnya Jabar sebagai terbaik kedua bersama Sumatera Barat di peringkat pertama dan Bengkulu di peringkat ketiga, karena dianggap berhasil menyiapkan perencanaan berkualitas dalam membangun daerah dengan lebih baik.
Hal itu didukung kebijakan akses pendidikan untuk semua dan kebijakan desentralisasi layanan kesehatan yang menjadikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jabar membaik, setelah dinilai oleh Kementerian PPN/Bappenas untuk aspek pencapaiannya.
Untuk aspek perencanaannya, Jabar dianggap menginisiasi prioritas daerah khusus pada rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) dalam pemulihan Covid-19 didukung aplikasi e-planning Sirampaksekar sebagai wadah pengumpul aspirasi masyarakat.
Penghargaan diserahkan di sela pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2021 dalam rangka Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang mengusung tema “Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural”, di Jakarta, Selasa 4 Mei 2021.
PPD digelar pemerintah pusat sejak 2013 dan Jabar sering meraih prestasi. Pada PPD 2013 Jabar peringkat pertama, PPD 2014 peringkat dua, PPD 2015 peringkat tiga, dan PPD 2016 kembali meraih peringkat dua.
"Penghargaan PPD 2021 melecut kami untuk bisa konsisten dalam merencanakan pembangunan dengan baik," kata Kepala Bappeda Jabar Ferry Sofwan, Rabu 5 Mei 2021.
Ferry mengapresiasi ASN dan perangkat daerah yang sudah mampu menunjukkan kinerja terbaik dalam membuat perencanaan pembangunan di Jabar.
"Harapan kami bukan sekadar mendapatkan penghargaan, tetapi kembali ke tujuan semula bahwa PPD yang disusun harus benar-benar mendorong pembangunan di Jabar," paparnya.
Menurut Ferry, PPD dapat memotivasi pemerintah daerah untuk menyusun dokumen perencanaan yang konsisten, komprehensif, terukur, dan dapat dilaksanakan.
"Kemudian mendorong integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antara perencanaan pusat dan daerah," ujarnya.
Menurut Ferry, penghargaan ini juga dapat mendorong pemerintah daerah berinovasi dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan sehingga efektif dan efesien dalam mencapai sasaran pembangunan.
"Ada empat perencanaan yang dilakukan di Jabar sehingga program pembangunan komprehensif. Pertama, perencanaan teknokratik oleh para pejabat dan aparat pemerintah daerah. Kedua, perencanaan partisipatif yang melibatkan masyarakat umum, akademisi, pengusaha, komunitas," paparnya.
Ketiga, perencanaan politis yakni melibatkan koordinasi dan komunikasi dengan DPRD Jabar. Keempat, perencanaan bottom up atau menerima masukan dari kabupaten dan kota.
Baca Juga: Angka Kelahiran di Jabar Masih Tinggi 2,5 Persen, Ridwan Kamil: Berpotensi Over Populasi
"Insyaallah tahun depan bisa nomor satu, dengan harapan selalu bisa kompak dalam merencanakan pembangunan bersama perangkat daerah serta didukung oleh lima pilar (pentaheliks) dari kalangan akademisi, pengusaha, komunitas, pemerintah, dan media massa," pungkasnya.***