ZONA PRIANGAN - Saat ini Indonesia disebut sebagai negeri makelar karena adanya bisnis yang dilakukan pemerintah dalam situasi pandemi Covid-19.
Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan telah mengakui jika ia berbisnis tes PCR melalui PT GSI.
"Makelar itu hal yang biasa, tetapi yang tidak biasa yaitu ketika penguasa berubah menjadi makelar maka ksesetaraan kompetisi akan hilang. Seharusnya yang diprotes adalah penguasa yang menjadi makelar," ujar Rocky Gerung dalam channel youtube pribadinya yang diunggah Minggu 7 November 2021.
Adanya sebutan makelar untuk Indonesia disebabkan rakyat sudah tidak lagi percaya dengan pemerintah.
"Erick Thohir kirim juru bicara, Luhut sudah tulis surat yang bersifat pribadi, tapi orang anggap ini semua makelar.
Jadi kita telah kehilangan nilai-nilai etik untuk menghasilkan kepercayaan, justru karena mereka yang di istana tidak menunjukkan niat dan nilai-nilai kepahlawanan,"tambah Rocky Gerung.
Selain itu, Rocky juga menyebutkan perbedaan sikap pahlawan dan penguasa yang menjadi makelar.
Baca Juga: Ekonom Anthony Budiawan: Pemerintah Indonesia Tarik Utang 500 Triliun, Tapi Tidak Digunakan
"Pahlawan itu berkorban, bukan cari untung, itu dasarnya. Kalau makelar pasti cari untung apalagi makelar yang merangkap sebagai menteri.
Itu buruknya di situ dan netizen benar-benar mampu menilai bahwa negeri ini memang dikendalikan makelar, makelar hitam lagi," ucap Rocky Gerung.***