Chikungunya Serang Puluhan Warga Parungsari Kota Banjar

5 Juli 2020, 19:27 WIB
WAKIL Wali Kota Banjar, H.Nana Suryana didampingi Tenaga Kesehatan Dinas Kesehatan Banjar, saat edukasi terhadap warga Lingkungan Parungsari Kota Banjar.*/DEDE IWAN/KABAR PRIANGAN /

ZONA PRIANGAN - Puluhan warga Lingkungan Parungsari, RT 08 RW 03, Kelurahan Karangpanimbal, Kec Purwaharja, Kota Banjar, terjangkit penyakit chikungunya.

Bercermin peristiwa itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Banjar, H.Budi Hendrawan, Minggu 5 Juli 2020, mengimbau seluruh masyarakat di Kota Banjar meningkatkan kewaspadaan.

Menurutnya, lebih baik mencegah daripada mengobati. "Pemicunya itu gigitan nyamuk Aedes Albopictus," ujarnya.

Baca Juga: Terkuak, Masalah Penjualan Tanah dan Bangunan SD Jayamukti 2

Wakil Wali Kota Banjar, H.Nana Suryana, saat bertemu warga Lingkungan Parungsari, melakukan edukasi bersama tenaga kesehatan, mengimbau masyarakat terus meningkatkan kebersihan lingkungan dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

"Fogging hanya membunuh nyamuknya saja. Untuk membunuh jentik itu harus dibersihkan, bukan dengan difogging. Terpenting sekarang ini selalu menjaga kebersihan dan PSN itu," ucapnya.

Menurut Kepala Puskesmas Purwaharja 1, dr. Westra Kharisma, nyamuk Aedes Albopictus itu, sejenis nyamuk Aedes Aegipty penyebab demam berdarah dengue (DBD), hanya beda spesimen saja.

Baca Juga: Belum Punya Dana, KONI Subang Tetap Optimis Hadapi Porprov 2022

Gigitan nyamuk Aedes Albopictus itu, gejalanya akan dirasakan demam, nyeri persendian, tulang, badan lemas dan bagian tubuh tak bisa digerakan, mirip mengalami kelumpuhan.

"Ini dirasakan setelah 3 hari sejak digigit. Kesembuhan setelah berobat, antara satu pekan sampai satu bulan," ujarnya.

Jika digigit nyamuk Aedes Aegipty, gejalanya itu menimbulkan demam sampai ada bercak atau bintik merah, plasma darah bocor.

Baca Juga: Covid-19 Belum Selesai, Jawa Barat Diserang Kasus DBD

Seorang Ketua RT setempat, Legih Legimin menyebutkan, mewabahnya chikungunya berkisar sebulanan. Tersebar di Lingkungan Parungsari, meliputi RT 08, RT 07 RT 09, RT 10 dan RT 11.

"Penderita satu rumah ada yang mencapai tiga orang. Ada anak-anak, dewasa juga ada. Jika ditotalkan sepertinya melebihi 50 orang di Lingkungan Parungsari," ungkapnya.

Seorang warga, Yanti mengakui, saat terjangkit chikungunya, merasakan seperti lumpuh. "Kaki tak bisa digerakan. Setelah berobat, berangsur pulih sekarang ini," tuturnya kepada wartawan Kabar Priangan, Dede Iwan.***

Editor: Parama Ghaly

Tags

Terkini

Terpopuler