Pengguna Narkoba di Usia Produktif Capai 30 Persen, Sufyan: Ada 60 Sekolah Rawan Narkoba

19 Agustus 2020, 14:48 WIB
PENANDATANGANAN kerja sama dilakukan oleh Kepala BNN Provinsi Jawa Barat Brigjen Pol. Dr. Sufyan Syarif MM dengan Rektor Unigal Ciamis sebagai perwakilan dari 157 perguruan tinggi di Jawa Barat. Penandatanganan kerja sama dilakukan di ballroom hotel Sun In obyek wisata pantai Pangandaran, Rabu, 19 Agustus 2020.*/AGUS KUSNADI/KABAR PRIANGAN /

ZONA PRIANGAN - Dalam rangka kolaborasi membangun kampus bersinar (bersih narkoba), Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Barat menggelar penandatanganan kerja sama dengan 157 perguruan tinggi di Jawa Barat.

Penandatanganan kerja sama (MoU) secara simbolis dilaksanakan di ballroom hotel Sun In lantai 3 obyek wisata pantai Pangandaran oleh Kepala BNN Provinsi Jawa Barat Brigjen Pol. Drs Sufyan Syarif MM dengan Rektor Universitas Galuh Ciamis Drs H. Yat Rospia Brata Drs.MSi.

Disaksikan juga oleh 14 Kepala BNNK dan Bupati Pangandaran H. Jeje Wiradinata yang diwakili Staf Ahli Irwansyah S.Sos.

Baca Juga: Sepeda Lipat Element, Harga Rp 10,6 Juta, Ini Spesifikasinya

Kepala BNN Provinsi Jawa Barat Brigjen Pol. Sufyan Syarif mengatakan, seperti yang disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Jabar Bersinar (Jabar bersih dari narkoba) yang di-breakdown di 4 lingkungan yakni pendidikan, swasta, masyarakat dan lingkungan pemerintah.

"Nah hari ini kita berbicara di lingkungan pendidikan mulai dari perguruan tinggi dan sekolah," ujar Sufyan, Rabu, 19 Agustus 2020.

Sufyan mengatakan, sementara untuk dilingkungan sekolah, pihaknya sudah berprogram dengan Dinas Pendidikan yaitu sekolah bersinar.

Baca Juga: Update Harga Emas Rabu 19 Agustus 2020, Ada Kenaikan Rp 10 Ribu

"Untuk regulasinya kita sudah menjjaring ke sekolah-sekolah yang rawan dengan narkoba," ungkap Sufyan.

Menurut Sufyan, ada sekitar 60 sekolah di Jawa Barat yang memiliki rawan narkoba, dan di situ dipetakan ada sekian pengguna narkoba di setiap sekolah.

"Dan kita siap rehab, dan kita meregulasi, melatih supaya sekolah itu mempunyai daya tahan dan daya tangkal baik terhadap guru maupun orangtuanya itu ada wadahnya," ujar Sufyan.

Baca Juga: Wander Luiz Bertekad Membawa Kejayaan Persib

Kalau di kampus atau perguruan tinggi menurut dia, dalam Artipena, jadi pihaknya berprogram supaya kampus itu bisa mandiri, memiliki daya tahan dan dikelola oleh mahasiswa dan dosen nya.

"Baik apa kebutuhannya termasuk membentuk satuan tugas sesuai kearifan lokal untuk mengawasi peredaran dan penggunaan narkoba atau pengguna dan akan berkolaborasi dengan petugas," kata Sufyan.

Menurut Sufyan, kerawanan itu terjadi pada usia produktif, dalam kurun waktu satu tahun dan saat masa Pandemi Covid-19.

Baca Juga: Ulah Netizen Cukup Kreatif, Indonesia Lahir dari Akronim Nama Wali Sanga, Kok Bisa Pas Ya?

Untuk jenis sabu saja mencapai 1 ton lebih dari Aceh yang masuk ke wilayah Jawa Barat, belum lagi untuk jenis ganja dan ekstasi.

"Coba bayangkan dan itu dikonsumsi oleh usia produktif mulai dari usia 16 tahun sampai 40 dan 50 tahun. Nah di situ yang paling banyak mengkonsumsi usia produktif yang sudah bekerja, mahasiswa dan SMA, itu sudah mencakup 30 persen. Siapa yang harus menjaga yang di lingkungan kampus dan sekolah," kata Sufyan.

Maka pihaknya mengantisipasi dengan masuk ke sektor-sektor tersebut dengan melibatkan seluruh stakeholder dan program yang real tentang pencegahan, penyalahgunaan dan peredarannya.

Baca Juga: Mayat Setengah Telanjang Ditemukan di Pantai, Korban Mengenakan BH Warna Pink

"Kita mendapatkan dana hibah dari Pemprov untuk program bersih narkoba termasuk desa bersinar. Ada 55 desa yang rawan narkoba di Jawa Barat, dan kita lebih selektif untuk menyelesaikan permasalahan di desa," ujarnya.

"Begitu juga dengan program kampus bersinar dan sekolah bersinar, sampai kita bisa memetakan berapa banyak pengguna dan siap disembuhkan serta melatih guru-gurunya," tambah Sufyan.

Termasuk, kata Sufyan, usia produktif sekolah yang menggunakan jarum suntik, bahkan BNNP sudah siap menyembuhkan yang bekerja sama dengan lembaga AIDs.

Baca Juga: Hindari Kawasan Angker jika Tidak Mau Tersesat di Gunung Ciremai

"Narkoba jarum suntik itu bahaya sekali," ujar Sufyan.***

Editor: Parama Ghaly

Tags

Terkini

Terpopuler