Dugaan Keracunan Permen, 4 Anak Dilarikan ke RSUD Ciamis, 1 Meninggal

1 September 2020, 14:51 WIB
TANGKAPAN layar, korban yang keracunan seusai mengonsumsi permen.* /

ZONA PRIANGAN - Desa Gunungsari, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Ciamis, digegerkan adanya informasi empat (4) orang anak diduga mengalami keracunan.

Tiga orang dirawat di RSUD Ciamis, 1 dirawat di RS lain. Seorang anak meninggal sewaktu dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Dugaan yang dihembuskan melalui jejaring sosial Facebook dan pesan singkat WhatsApp tersebut, korban keracunan akibat sebuah permen yang beredar di pasaran.

Baca Juga: Luar Biasa, Seekor Domba Terjual dengan Harga Rp 7 Miliar Lebih

Identitas anak tersebut adalah Muhamad Rizki (10) kondisi meninggal dunia, sedangkan 2 adiknya Muhamad Rifki (7) dan Muhamad Syarif Hidayat (4) kondisinya membaik.

Tiga anak tersebut merupakan anak dari pasangan Aef Saeful Hidayat dan Ai Yulia.

Saat ditemui di ruang perawatan, Aef Saeful Hidayat, mengatakan, dugaan kuat ketiga anaknya keracunan permen jari tersebut.

Baca Juga: Setelah Novel Baswedan, Kini Empat Anaknya Positif Terpapar Covid-19

Hal tersebut, diungkapkannya, lantaran bungkusnya yang dijadikan mainan jari dan disusun panjang banyak dikoleksi oleh anaknya itu.

Ia memastikan selama ini makanan yang lain biasa dikonsumsi aman.

"Awalnya itu hari Kamis kemarin, saya kira hanya muntaber biasa. Saya kasih oralit dan obat, tapi sampai hari Sabtu masih belum sembuh. Langsung dibawa ke rumah sakit. Tapi anak yang pertama tidak tertolong. Alhamdulillah yang dua lagi sekarang sembuh," ucapnya, Selasa, 1 September 2020.

Baca Juga: Model Iklan Angelinarossa Kini Identik dengan Ayam

Aef mengaku tidak mengetahui persis anak-anaknya membeli permen tersebut darimana. Karena di rumah yang tersisa hanya bungkus plastiknya yang dijadikan mainan.

Di tempat terpisah, Kasi Pelayanan RSUD Ciamis Eri Arifah kepada wartawan Kabar Priangan, Agus Berrie membenarkan, pihaknya menerima 3 pasien anak dari satu keluarga.

Namun seorang anak telah meninggal saat dibawa ke RSUD. Sedangkan 2 orang lainnya berhasil diselamatkan.

Baca Juga: Sempat Merasa Ragu, Lesti DA Akhirnya Mantap Berhijab dan Job Manggung Lancar

"Saat pasien datang kesini dalam keadaan diare berat. Datang pada Sabtu malam kemarin. Keluhannya diare, muntah, pusing. Kami tidak bisa memastikan keracunannya apa, karena perlu penelitian. Kalau dari permen sampelnya harus diteliti," terangnya.

Eri menegaskan untuk 2 anak lainnya kini telah menjalani perawatan intensif.

Bahkan kini dinyatakan sehat dan siap pulang ke rumahnya. Terkait dugaan penyebab keracunan yang dialami pasien, RSUD Ciamis belum bisa memastikan karena permen.

Baca Juga: Ini Keajaiban Membantu Anak Yatim yang Membuat Pengurus Yayasan Pena Selalu Semangat

Sebab, perlu penelusuran makanan lainnya yang juga dimakan pasien. Terlebih kejadian tersebut menimpa anak dari satu keluarga.

"Memang untuk memeriksanya perlu ada kolaborasi baik dengan badan POM dan pihak lainnya. Tidak bisa langsung menyimpulkan begitu saja. Hanya saja gejala anak saat kesini hasil diagonsa mengalami dehidrasi berat. Dua anak sudah sehat rencananya hari ini akan pulang," imbuh Eri.

Adanya kejadian yang menimpa anaknya tersebut, keluarga Aef berharap pihak pemerintah lebih selektif terkait peredaran barang, khususnya makanan bagi anak.

Baca Juga: Lupa Mematikan Bara di Tungku, 6 Rumah Panggung Ludes Terbakar di Pasirjambu

"Harapan saya, kalau bisa pengawasan makanan pedagang di warung diteliti keamanannya. Penjual dan produksi memperhatikan kesehatan. Jangan ada korban lagi. Mudah-mudahan tidak terulang. Mungkin ini cobaan bagi keluarga saya," pungkasnya.***

Editor: Parama Ghaly

Tags

Terkini

Terpopuler