Baca Juga: Dua Desa di Kaki Gunung Ciremai Sempat Mencekam, Tiap Pagi Warga Temukan Ceceran Darah
“Longsor kemarin, terdengar nyaring. Jalan tidak bisa dilintasi karena tertutup longsor, jadi warga yang akan ke kebun sekarang ke sini,” ungkap Sarah.
Beberapa tetangganya juga masih beraktivitas di sana walaupun mereka tahu sehari sebelumnya terjadi kembali pergerakan tanah.
Rasinah bersama anaknya Ayu memilih menetap di Tarikolot walaupun tahu baru saja jalan rusak karena pergerakan tanah.
Baca Juga: Ibu-ibu yang Pernah Tidur dengan Suami Orang, 5 Gejalanya Langsung Dirasakan Pasangan yang Sah
Alasanya rumah di Buah Lega hancur belum lama ditinggali karena konstruksi bangunnya kurang kokoh.
Alasan lainnya sulit air sementara di Tarikolot air melimpah.
“Air untuk ke Buah Dua juga sama dari Cibadak dialirkan melalui pipa dan kecil, sedangkan di sini air besar ,” ungkap Rasinah.
Baca Juga: Ibu-ibu yang Pernah Tidur dengan Suami Orang, 5 Gejalanya Langsung Dirasakan Pasangan yang Sah
Di depan masjid Tarikolot seolah menjadi terminal persinggahan warga, setelah atau sebelum ke kebun untuk menyemprot mangga, menyabit rumput, serta usai panen atau aktivitas lainnya.