Tarikolot-Cibadak Majalengka Putus Total, Jalan Tertutup Material Longsor

- 10 Februari 2021, 07:22 WIB
Jalan di Blok Tarikolot, Desa Sidamukti, Kecamatan Majalengka putus total tertutup material longsor.*
Jalan di Blok Tarikolot, Desa Sidamukti, Kecamatan Majalengka putus total tertutup material longsor.* /zonapriangan.com /Rachmat Iskandar ZP

ZONA PRIANGAN - Pergerakan tanah di Blok Tarikolot, Desa Sidamukti, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka kembali terjadi.

Pergerakan tanah itu memutus jalur jalan antara Tarikolot-Cibadak serta mengakibatkan kerusakan sejumlah rumah warga semakin parah.

Semula jalan hanya bergeser sekitar 1 meteran ke arah bawah dan patah-patah serta mengalami sedikit longsor.

Baca Juga: Terungkap, Alien Tidak Mau Tinggal di Bumi Karena Takut dengan Rumput Hijau

Kini jalan benar-benar hilang tertutup longsor dan bergeser ke bawah hampir dua meteran.

Jalan yang semula masih bisa dilintasi sepeda motor kini putus total.

Rumah yang berada di bawah jalan dan lama tidak dihuni sebagian dinding temboknya ambrol terkena gerakan tanah.

Baca Juga: Prediksi Profesor Avi Loeb: Sebentar Lagi Pesawat Alien Bisa Dilihat Setiap Bulan

Rumah Kokom yang berjarak sekitar 30 meteran dari lokasi tersebut kini ditinggalkan karena bagian teras rumahnya membumbung ke atas.

Pohon mangga di depan rumah yang semula berdiri tegak dan dipergunakan untuk menyimpan tali jemuran kini condong/miring.

Sedangkan Kokom dan orangtuanya diajak mengungsi oleh familinya di Blok Buah Lega yang menjadi tempat relokasi warga di tahun 2011 lalu.

Baca Juga: Kapal Perang AS Masuk ke Perairan Kepulauan Paracel, China Siaga tapi Belum Terpancing

Di halaman beberapa rumah yang berada dekat tebing kondisinya becek oleh air yang keluar cukup deras dari dalam tebing.

Warga setempat berupaya mengalirkannya ke selokan kecil agar tidak menganggu dan memperparah beceknya pekarangan.

Pergerakan tanah yang memperparah kondisi jalan dan merusak pemukiman ini terjadi pada Senin 8 Februari 2021 pagi hari.

Baca Juga: Mencukur Bulu Kemaluan dan Cabut Bulu Ketiak Jangan Lebih dari 40 Hari, Ini Penjelasannya

Meski demikian puluhan warga di Blok Tarikolot masih tetap menghuni rumahnya, dengan beragam alasan.

Sarah yang rumahnya tidak begitu jauh dari tebing yang mengalami pergerakan masih tetap beraktivitas di kampung tersebut.

Dia baru saja panen dan menjemur gabahnya di depan masjid kampung.

Baca Juga: Dua Desa di Kaki Gunung Ciremai Sempat Mencekam, Tiap Pagi Warga Temukan Ceceran Darah

“Longsor kemarin, terdengar nyaring. Jalan tidak bisa dilintasi karena tertutup longsor, jadi warga yang akan ke kebun sekarang ke sini,” ungkap Sarah.

Beberapa tetangganya juga masih beraktivitas di sana walaupun mereka tahu sehari sebelumnya terjadi kembali pergerakan tanah.

Rasinah bersama anaknya Ayu memilih menetap di Tarikolot walaupun tahu baru saja jalan rusak karena pergerakan tanah.

Baca Juga: Ibu-ibu yang Pernah Tidur dengan Suami Orang, 5 Gejalanya Langsung Dirasakan Pasangan yang Sah

Alasanya rumah di Buah Lega hancur belum lama ditinggali karena konstruksi bangunnya kurang kokoh.

Alasan lainnya sulit air sementara di Tarikolot air melimpah.

“Air untuk ke Buah Dua juga sama dari Cibadak dialirkan melalui pipa dan kecil, sedangkan di sini air besar ,” ungkap Rasinah.

Baca Juga: Ibu-ibu yang Pernah Tidur dengan Suami Orang, 5 Gejalanya Langsung Dirasakan Pasangan yang Sah

Di depan masjid Tarikolot seolah menjadi terminal persinggahan warga, setelah atau sebelum ke kebun untuk menyemprot mangga, menyabit rumput, serta usai panen atau aktivitas lainnya.

Mereka ada yang mengisi air tangki semprotan atau beristirahat sejenak dan mengobrol bersama warga lainnya.

Jalan menuju kebun arah Cibadak semua kini melintas depan masjid karena jalan tidak bisa dilalui.

Baca Juga: Ibu-ibu Harus Waspada Suami Kecanduan Film Porno, Ini Ciri-cirinya

Kepala Desa Sidamukti, Kecamatan Majalengka, Karwan membenarkan kerusakan jalan di atas pemukiman warga yang menghubungkan Tarikolot-Cibadak tepatnya begitu naik dari jembatan Cisempong.

Menurutnya ada beberapa rumah yang kerusakannya semakin parah, namun semua sudah tidak dihuni.

Dia berharap warganya bisa segera pindah ke Buah Lega yang menjadi tempat relokasi.

Baca Juga: Waduk Jatigede, Kesurupan Massal dan Kuburan yang Ditenggelamkan

Karena jika terus bertahan, dikhawatirkan pergerakan tanah akan semakin parah dan mengancam keselamatan warganya.

“Bingung bagaimana meminta masyarakat agar semua bersedia pindah,” katanya.

Sejumlah warga menyebutkan pergerakan tanah tersebut tak hanya di dekat Cisempong namun sejak Blok Gelembeng-Jambu Rea dan Lemahneundeut, di blok tersebut patahan tanah sudah mulai terjadi.

Baca Juga: Hati-hati Memasuki Kawasan Cadas Pangeran, Sering Terjadi Peristiwa Aneh Menimpa Pengendara

Hanya yang paling parah berada di atas sungai Cisempong. Walau mereka tahu ancaman longsor namun mereka tetap bertahan dengan sejumlah alasanya.***

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah