Sebelum Wafat, Ustadz Maaher At-Thuwailibi Menggambarkan Kematian Itu Lebih Sakit dari Goresan Gergaji

- 10 Februari 2021, 13:07 WIB
Ustaz Maaher At-Thuwailibi.
Ustaz Maaher At-Thuwailibi. /Instagram @nikitamirzanimawardi_172/

ZONA PRIANGAN - Kematian merupakan kepastian. Tidak rakyat jelata ataupun pejabat. Pun ustadz Maaher At-Thuwailibi akhirnya kembali ke Rahmatullah.

Terlepas dari apa penyakit yang diderita, wafatnya ustadz Maaher At-Thuwailibi di penjara, mengingatkan kita semua bahwa kematian pasti tiba.

Sebelum wafat, ustadz Maaher At-Thuwailibi mengingatkan kaum Muslim bahwa menghadapi kematian itu sangat menegangkan.

Baca Juga: Kematian Membuat Orang Seperti Mengalami Mimpi, Lantas Beteriak-teriak Minta Tolong

Dalam postingan terakhirnya di Instagram, ustadz Maaher At-Thuwailibi menggambarkan rasa sakit luar biasa menjelang kematian manusia.

Artinya apa yang disampaikan ustadz Maaher At-Thuwailibi mengingatkan kita semua sebelum kematian tiba, perlu menyiapkan bekal ibadah.

Seperti diketahui ustadz Maaher At-Thuwailibi wafat pada pukul 19:00, Senin, tanggal 8 Februari 2021.

Baca Juga: Ada Tujuh Perkara yang Bisa Menerangi Kegelapan Alam Kubur, Umat Muslim Perlu Tahu

Kematiannya kian menambah daftar ulama yang meninggal di awal tahun 2021.

Sebagaimana diberitakan jurnalpresisi.com sebelumnya dalam artikel "Menggetarkan! Pesan Terakhir Ustadz Maher: Sakitnya Sakaratul Maut yang Dialami Manusia Melebihi Sayatan Sajam".

Pesan terkhirnya dalam jejaring media sosial, mengingatkan kita pada fase sakaratul maut.

Baca Juga: Saat Ziarah Kubur, Jangan Sampai Duduk di Atas Makam, Ini Akibat yang Bakal Ditanggung

Kematiannya tersebut telah menyisakan misteri dan duka yang mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan.

Dia bahkan pernah mengilustrasikan rasa sakit, yang akan dialami oleh manusia saat menghadapi sakaratul maut, dalam pesan terakhir yang ditulis dilaman Instagramnya sebelum wafat, pada tanggal 31 Desember 2020.

Maher mengatakan bahwa hal itu lebih menyakitkan, dibandingkan dengan sayatan benda tajam dan panasnya air mendidih.

Baca Juga: Untuk Hidup Bahagia Dunia dan Akhirat Cobalah Menghindari Tiga Perkara Ini

"Kematian lebih menyakitkan dari goresan gergaji, sayatan gunting, panasnya air mendidih di bejana," jelasnya.

Sebelum sampai pada ilustrasi tersebut, dia menjelaskan tentang detik-detik kematian yang akan dihadapi oleh setiap manusia.

Dia menerangkan bahwa masing- masing manusia suatu hari nanti, akan berhadapan dengan kematian.

Baca Juga: Ini Akibatnya Kalau Sedekah Rp10 Ribu di Kencleng Masjid Merasa Terlalu Besar

"Kematian akan menghadang setiap manusia," tutunya.

Dia mengungkapkan juga bahwa ketika manusia dicabut nyawanya, mendapati kondisinya dalam situasi yang menegangkan, bahkan menyakitkan.

Peristiwa detik-detik dicabutnya nyawa manusia, adalah peristiwa sakaratul maut.

Baca Juga: Mencukur Bulu Kemaluan dan Cabut Bulu Ketiak Jangan Lebih dari 40 Hari, Ini Penjelasannya

Manusia akan merasakan detik-detik kematiannya dengan sangat menyakitkan, saat mengalami sakaratul maut.

"Proses tercabutnya nyawa manusia akan diawali dengan detik-detik menegangkan lagi menyakitkan. Peristiwa ini dikenal sebagai sakaratul maut," ungkapnya.(Hendro Prayitno/jurnalpresisi.com)

 

 

 

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Jurnal Presisi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x