Mengenal Upacara Ngalaksa, Sebuah Tradisi Penghormatan Terhadap Dewi Padi

- 30 April 2024, 23:51 WIB
Upacara Adat Ngalaksa.
Upacara Adat Ngalaksa. /Zonapriangan.com/Rachmat Iskandar/

ZONA PRIANGAN - Warga Desa Sunia Baru, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka terus berupaya mempertahankan upacara “ngalaksa”, sebuah tradisi penghormatan terhadap dewi padi atau dikenal dengan sebutan dewi sri.

Walaupun rangkaian acara telah berubah dibanding jaman nenek moyang mereka, namun penghormatan terhadap Dewi Sri atau Nyi Pohaci Sanghyang Sri tetap digelar dengan upacara yang berbeda dan lebih kekinian.

Menurut keterangan Kepala Desa Sunia Baru Dadan Sukmana, jika jaman dulu ngalasa atau saat ini disebut juga dengan pareresan adalah upacara sukuran setelah selesai panen. Biasanya dulu pada acara ngalaksa ini ada upacara nutu (mengolah gabah menjadi beras) dengan menggunakan lesung atau jubleg (terbuat dari batu).

Baca Juga: Satuan Narkoba Polres Majalengka Amankan Pemilik Sabu seberat 1 kg

Setelah menjadi beras dibuat tepung, dan diolah menjadi sebuah makanan laksa, yang biasanya laksa ini tanpa garam ataupun rasa manis.

“Kalau sekarang laksa itu mungkin semacam makanan ringan disebut uler. Makanan tersebut nantinya dibagikan kepadada yang hadir pada upacara ngalaksa,” ungkap Dadan.

Selain itu pada acara ngalaksa ada ritual memandikan benda pusaka yang ada di Desa Sunia Baru , dimandikannya di Balong Gede. Balong Gede ini merupakan sumber mata air yang dimikili Desa Sunia Baru.

“Balong Gede ini bisa mengairi sebagian besar areal sawah yang ada hingga wilayah  perbatasan desa, air ini juga di manfaatkan untuk kebutuhan sehari - hari warga sekitar.” ungkap Dadan.

Baca Juga: Lewat Konsolidasi dan Kolaborasi, Rayakan Puncak HUT ke-2 Holding Defend ID di PT Pindad Bandung

Halaman:

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah