Network
ZONA PRIANGAN - Program vaksinasi untuk mencegah Covid-19 sudah berjalan menyeluruh di selurun Indonesia.
Uniknya, sejumlah oknum yang dulu menakut-nakuti dan meragukan vaksin Covid-19, kini justru berebut ingin yang jadi pertama.
Tidak sedikit pula oknum yang meminta Presiden Jokowi disuntik pertama sebagai penerima vaksin Covid-19.
Baca Juga: Kritik Keras Faldo Maldini untuk Anies Baswedan, Saatnya Minta Maaf kepada Warga Jakarta
Baca Juga: Emha Ainun Nadjib Kritik Jokowi, Ruhut Sitompul: Ngebacot Jangan Pakai Dengkul
Kelakuan oknum yang tidak konsisten terhadap vaksin itu tidak luput dari perhatian politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Muannas Alaidid.
Dalam cuitan Twitter @muannas_alaidid pada Jumat, 19 Maret 2021, Muannas Alaidid menulis, ada oknum dulu meragukan vaksin, sekarang teriak alhamdulillah.
Bahkan, menurut Muannas Alaidid, oknum tersebut bukan sekadar meragukan vaksin, tapi menakuti-nakuti masyarakat atas program vaksinasi.
Baca Juga: Fahri Hamzah Pastikan Jokowi Tidak Inginkan Jabatan Presiden Tiga Periode, Jimly: 2024 Capres Baru
Baca Juga: Komunis Mendapat Angin Segar, Amien Rais: Ini Akibat Jokowi Terlalu Dekat dengan Beijing
Muannas Alaidid mengungkapkan banyak oknum yang menentang keras dengan berbagai alasan saat vaksinasi akan digelar.
Sebagaimana diberitakan tasikmalaya.pikiran-rakyat.com sebelumnya dalam artikel "Sindir Orang Tidak Konsisten dan Tak Konsekuen, Muannas Alaidid: Dulu Tolak Vaksin Kini Teriak Alhamdulillah".
Namun kini ia sebagai penerima vaksin pada tahap awal dan dengan bangga memamerkan proses penyuntikan vaksin dan menyebutkan rasa syukurnya.
Baca Juga: Tidak Takut Santet, Moeldoko Datang ke Banten untuk Pengesahan Kepengurusan
Baca Juga: Moeldoko Fokus ke Partai Demokrat, Empat Nama Siap Mengisi Jabatan Kepala KSP
“Belakangan menakut-nakuti penerima vaksin, awas itu tong sampah, eh pas dia divaksin duluan, malah teriak alhamdulilah,” ucap Muannas Alaidid.
Sampai akhir cuitanya, Muannas Alaidid tidak menyebutkan nama orang yang dimaksud karena publik sudah dianggap paham dan mengetahui siapa orang yang dimaksud.***(Hafed Asad/tasikmalaya.pikiran-rakyat.com)
