Sejumlah tempat sampah juga disiapkan memanjang di setiap sudut, bahkan ada petugas yang terus membawa roda sampah.
“Bak sampah beroda ada beberapa buah, petugasnya keliling. Tepat sampah permanen banyak. Tapi pengunjung tidak disiplin dampaknya sampah terus berserakan. Kasian juga petugas sampah,” kata Amin.
Kotornya alun-alun nyaris terjadi setiap pagi terlebih pada Minggu pagi karena tingginya pengunjung yang membawa makanan ke alun.
Pihaknya kesulitan mengendalikan pengunjung agar tidak membawa makanan ke sana karena pengendalian bukan berada di lembaganya.
“Parkir sebetulnya telah disediakan di belakang Gedung DPRD namun nyatanya parkir tetap berada di depan alun-alun dan masjid, sementara areal parkir di belakang gedung dewan tetap sepi,” ungkap Amin.
“pengendalian kaki lima dan parkir ada bidang masing-masing. Kami hanya menangani kebersihan,” tambahnya.
Petigas dari Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja yang ters berada di alun-alun ketika siang hari mampu mengendalikan penuh, namun saat malam hari pengunjung sulit dikendalikan. Mereka membawa makanan dari luar dan dinikmati di areal alun-alun.
Baca Juga: Gibran Rakabuming Meminta Maaf dan Kembalikan Uang Pungli Zakat Kepada Pedagang di Pasar Kliwon