Hanya katanya untuk bahan baku masih sulit diperoleh, karena pabrik teksil banyak yang tidak berproduksi kalaupun berproduksi nampaknya tidak terlalu banyak karena jumlah karyawan yang dibatasi.
Akhirnya untuk memperoleh barang harus pesan jauh jauh hari atau menunggu hingga cukup lama.
“Dua pekan kemarin ini sempat akan dikirim bahan baku namun di setop di Cileunyi, akhirnya bahan baku gagal diterima, baru bisa diterima minggu kemarin,” kata Kurniawan yang mengaku bersyukur kini sudah mulai bisa berproduksi kembali walaupun terbatas.
Hal yang sama disampaikan Wandi yang memproduksi pakaian gamis perempuan.
Baca Juga: 9 Keluarga Sepakbola Dunia yang Dinilai Sukses dalam Karirnya
Dia mengaku harus berebut kain di pabrik dengan pengusaha konveksi lain karena stok kain di pabrik sangat sedikit.
Untuk bisa masuk ke pabrikpun sulit karena ada pembatasan skala besar.
“Pokoknya begitu ada kain langsung ambil. Kalau tidak begitu kami tidak bisa produksi,” katanya.
Kepala Bidang Perindustrian Dartum mengatakan, sebetulnya pengiriman barang tidak perlu ada hambatan jika pengirim barang bisa menunjukan Surat Ijin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Indisustri yang diterbitkan oleh Kementrian Perindustrian serta Surat Jalan.
Baca Juga: Kabar Buruk bagi Perokok, Philip Morris Akan Hentikan Produksi Marlboro