Pembelajaran Tatap Muka di Kabupaten Majalengka Mulai Dibuka

- 12 Agustus 2021, 08:00 WIB
rapat evaluasi pelaksanaan PSBB tahap 2  bersama anggota Satgas Covid-19 Majalengka.
rapat evaluasi pelaksanaan PSBB tahap 2 bersama anggota Satgas Covid-19 Majalengka. /Zonapriangan.com/Rachmat Iskandar ZP

ZONA PRIANGAN - Bupati Majalengka perkenankan pembelajaran tatap muka bagi sekolah dan pondok pesantren dengan pembatasan maksimal 33 hinga 50 persen dari kapasitas ruangan dengan menjaga jarak 1,5 meteran, terkecuali bagi Sekolah Luar Biasa diperkenankan 60 persen hingga 100 persen.

Pembelajaran tatap muka sesuai Surat Edaran Bupati No :443.1/1226/BPBD tentang Perpanjangan Kedua Pelaksanaan pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 Covid-19 di Wilayah Kabupaten Majalengka yang diterbitkan pada Selasa 10 Agustus 2021 usai melakukan rapat evaluasi pelaksanaan PSBB tahap 2 bersama anggota Satgas Covid-19 Majalengka.

Dalam surat tersebut juga diatur pelaksanaan sekolah untuk PAUD, hanya diperbolehkan maksimal 33 persen atau hanya 5 peserta didik saja per kelasnya.

Baca Juga: BIJB Kertajati jadi Tempat Pengisian Bahan Bakar Pesawat U.S. Air Force Boeing C-17 Globe Master

“Untuk sekolah sudah diperkenankan untuk melakukan tatap muka namun terbatas, memperhatikan jarak, tidak diperkenankan membawa makanan ke sekolah karena hal ini akan memicu penyebaran virus. Semua anak ketika berangkat sekolah dipastikan harus sudah sarapan dari rumah dan makan siang di rumah,” ungkap Bupati Majalengka Karna Sobahi.

Bupati juga mengintruksikan semua sekolah sudah menyiapkan beragam pasilitas menyangkut protkol kesehatan, semua sekolah sudah dilakukan penyemprotan desinfektan, tersedia tempat mencuci tangan di halaman sekolah bersama sabun juga handsanitizer. Selain itu semua guru telah divaksin.

Kebijakan ini dikeluarkan setelah Kabupaten Majalengka dinyatakan level 3 penyebaran Covid-19 ditunjukan dengan terjadinya penurunan angka penyebaran yang terjadi selama beberapa hari belakangan ini serta jumlah orang meninggal yang juga turun drastis diantaranya dampak dari penyelenggaraan PPKM yang dilakukan selama ini.

Baca Juga: Geng Motor di Majalengka Tebar Teror dan Aniaya Warga

Berdasarkan data yang dimiliki Satgas Covid-19 Majalengka, angka penambahan kasus pada Selasa 10 Agustus 2021 hanya sebanyak 42 orang dengan angka meninggal sebanyak 3 orang.

Hari sebelumnya penambahan kasus sebanyak 91 orang dengan angka meninggal sebanyak 5 orang, pada tanggal 8 Agustus angka penambahan lebih kecil hanya sebanyak 27 orang dengan jumlah orang yang dinyatakan meninggal sebanyak 2 orang.

Penambahan angka memang pluktiatif, namun bila dibanding sebelumnya penurunanya sangat signifikan. Sebab sebelumnya penambahan aksus setiap harinya mencapai ratusan kasus.

Baca Juga: Sebanyak 5.000 Penduduk Terusir Akibat Proyek Bendungan China

Karena dari hasil evaluasi terjadi penurunan yang cukup signifikan maka aktifitas dibeberapa sektorpun mulai diperlonggar, seperti halnya warung nasi yang berada ditempat terbuka telah diperbolehkan untuk menyiapkan makan di tempat dengan batas waktu maksimal makan selama 30 menitan dengan jumlah maksimal pengunung 25 persen dari kapasitas tempat yang tersedia. Hanya untuk ditempat tertutup masih tetap belum diperbolehkan.

Dibukanya pembelajaran tatap muka disambut baik para guru dan orang tua murid serta murid sekolah yang mengaku telah merasa jenuh melakukan pembelajaran lewar daring yang dianggap tidak maksimalnya materi pelajaran dipahami anak didik.

Kepala SD Gandasari 2, Kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka Rina Suprihatin menyambut baik Surat Edaran Bupati. Terlebih di wilayahnya kini nyaris tidak ada lagi kasus Covid-19 seperti sebelumnya.

Baca Juga: Tiga Kali Keguguran, Seorang Ibu Akhirnya Hamil Setelah Melihat Penampakan Wajah Menakutkan

“Dengan tatap muka, setidaknya kegiatan belajar mengajar bisa lebih baik dibanding daring. Dengan daring pembelajaran murid kurang terpantau bahkan tidak terpantau dengan baik, sejauh mana anak memahami pelajaran, juga soal karakter anak. Karena sekolah tidak hanya belajar materi pelajaran yang ada di dalam buku namun juga pendidikan karakter diperhatikan. Dengan daring hal ini sulit diketahui,” kata Rina.

Hal yang sama disampaikan Rahmawati guru di SD Nunuk, yang menghendaki sejak lama dilakukan tatap muka walaupun dengan jumlah terbatas. Agar bisa memantau perkembangan anak didiknya.***

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah