Expo 2020 Dubai, Produk Jabar Banyak Dilirik Pasar Global, Atalia Kamil: Kita Miliki Potensi yang Sangat Besar

- 1 November 2021, 21:38 WIB
Expo 2020 Dubai, produk Jabar banyak dilirik pasar global, Atalia Kamil: Kita miliki potensi sangat besar.
Expo 2020 Dubai, produk Jabar banyak dilirik pasar global, Atalia Kamil: Kita miliki potensi sangat besar. /Humas Jabar /Sandy/

Selama tujuh hari dipamerkan, sangat banyak ketertarikan pengunjung untuk mencoba produk tersebut. Produk dekorasi rumah seperti wayang, tempat makan yang terbuat dari bambu juga paling banyak ditanyakan pengunjung.

Potensi perdagangan lain yang turut ditampilkan adalah produk hasil polesan program OPOP (One Pesantren One Product). Program ini merupakan program kemandirian ekonomi berbasis pesantren.

Baca Juga: Sinopsis Sinetron Terbaru SCTV Suci Dalam Cinta, Tayang Setiap Pukul 19.40 WIB, Cerita Lengkap Cek Disini

Tujuan didirikan OPOP ini adalah untuk menciptakan kemandirian umat melalui para santri, masyarakat dan pondok pesantren itu sendiri, agar mampu mandiri secara ekonomi, sosial dan juga untuk memacu pengembangan keterampilan, teknologi produksi, distribusi, pemasaran melalui sebuah pendekatan inovatif dan strategis dari Pemprov Jabar bersama Dinas KUKM Provinsi Jawa Barat.

Sejak tahun 2019, terdapat 1.574 pesantren dari 27 kota/kabupaten Jabar yang telah mengikuti program OPOP. Aneka bidang usaha yang ditekuni adalah mulai dari perikanan, pertanian, perdagangan, fesyen dan konveksi, makanan dan minuman, serta jasa pelayanan. Produk-produk tersebut dikemas dengan menarik dan telah dipasarkan melalui tokon online.

Dampak inovasi dari program OPOP sendiri telah membuat peningkatan omzet unit usaha pesantren sebesar 133 persen. Transaksi penjualan dalam satu kali kegiatan temu bisnis juga meningkat sebesar Rp21.000.000. Demikian pula jumlah produk yang dihasilkan naik dari 250 menjadi 500 produk.

Baca Juga: Inilah Link Streaming Atlanta vs Manchester United, Live di SCTV Rabu 3 November 2021 Pukul 02.45 WIB

Jumlah pesantren yang memiliki produk juga meningkat dari 250 unit usaha pesantren menjadi 500 unit usaha. Di sisi lain, rata-rata tenaga kerja yang terserap juga meningkat menjadi empat orang.

Saat ini, terdapat minimal 20 pesantren yang terseleksi melaksanakan pra koperasi untuk pembentukan badan hukum koperasi tingkat provinsi.

“Program OPOP tak hanya mendorong pesantren agar punya kemandirian ekonomi, tetapi sekaligus dapat membuka peluang lapangan kerja bagi masyarakat sekitar lingkungan pesantren,” ujar Ustaz Peri Risnandar pelaku OPOP dari Pesantren Daarut Tauhid.

Halaman:

Editor: Yurri Erfansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah