Rapid Test Santri Baitul Arqom Al Islami, Tidak Ada yang Reaktif

- 4 Juli 2020, 09:35 WIB
PELAKSANAAN pemeriksaan massal rapid test di Pondok Pesantren Baitul Arqom Al Islami tidak menemukan hasil reaktif.*/ENGKOS KOSASIH/GALAMEDIA
PELAKSANAAN pemeriksaan massal rapid test di Pondok Pesantren Baitul Arqom Al Islami tidak menemukan hasil reaktif.*/ENGKOS KOSASIH/GALAMEDIA /

 


ZONA PRIANGAN - Kepala Bidang Yankes Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung dr. Riantini MMRS, mengatakan, pelaksanaan pemeriksaan massal rapid test di Pondok Pesantren Baitul Arqom Al Islami di Jalan Raya Pacet Desa Maruyung Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung merupakan yang pertama.

Sementara di lingkungan pondok pesantren lainnya belum dilaksanakan, namun bisa diprogramkan menyusul.

"Ini pesantren yang pertama di Kabupaten Bandung, yang melaksanakan pemeriksaan massal rapid tes Covid-19 kepada para santri. Dinkes siap membantu pelaksanaan rapid test. Ratusan santri yang melaksanakan rapid test di Pesantren Baitul Arqom ini," katanya, Jumat 3 Juli 2020.

Ia mengatakan, hasil rapid test para santriwan/santriwati ini, setelah 15 menit bisa langsung kelihatan hasilnya.

Dari hasil pemeriksaan awal atau screeaning atau penapisan, para santri yang sudah melakukan pemeriksaan nonreaktif. Artinya, semua santri dalam kondisi sehat.

"Jika nantinya ada yang reaktif akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan SWAB dan diarahkan untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari," kata dr. Riantini.

Ia pun turut mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Bandung, khususnya para santri untuk menjalankan protokol kesehatan.

Di antaranya memakai masker, sering cuci tangan pakai sabun dengan kondisi air mengalir, jaga jarak minimal 1 meter, dan sering berjemur selama 30 menit dari mulai pukul 10.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB.

"Dalam melaksanakan transaksi pun sebaiknya non tunai. Biasakan menggunakan hand sanitizer dan harus selalu membawa cairan itu ke mana saja pergi. Selain itu makan makanan yang sehat dan bergizi, serta olahraga rutin," katanya kepada wartawan Galamedia, Engkos Kosasih.

Ia mengatakan, pelaksanaan rapid test ini bagian dari upaya pencegahan Covid-19, sehingga para santri yang baru datang maupun santri baru dan santri yang sempat libur selama beberapa bulan, harus melaksanakan rapid test.

Riantini pun mengatakan sudah ada beberapa pesantren yang sudah meminta pelaksanaan rapid test.

"Idealnya dalam pelaksanaan rapid test, pesantren menyiapkan rapid testnya. Sementara pelaksananya kita dari Dinkes dan berkoordinasi dengan puskesmas setempat," katanya.

Salah seorang santriwati Kelas 10 Madrasah Tsanawiyah Baitul Arqom Syafira Nur Fatimah mengaku sehat sebelum melakukan pemeriksaan massal rapid test di lingkungan Pesantren Baitul Arqom, sehingga ia merasa nyaman dan tak ada rasa ketakutan.

"Alhamdulillah, saya sehat," katanya.***

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x