Baca Juga: Raffi Ahmad dan Andre Taulany Ingin Membeli Pesawat
Kolonel Arh Dodo Irmanto mengatakan, tungku pembakaran pelastik menjadi BBM ini menggunakan beberapa bahan seperti oli bekas sebagai alat pembakar agar api pembakaran tetap menyala dan blower untuk meniupkan api meningkatkan suhu tungku agar tetap panas.
"Minimal pelastik yang dibakar 15 sampai 20 kg, melalui pembakaran tersebut akan menjadi BBM sekitar 70 sampai 80 persen yang terdiri dari minyak tanah, bensin dan solar. Sehingga sampah plastik tidak ada yang tersisa dan habis terbakar," urai Kolonel Arh Dodo.
Dikatakannya, setiap pembakaran harus ditunggu untuk menjaga kesetabilan suhu sampai angka tekanan 300 derajat. "Setelah itu akan turun suhu panasnya jika oli bekas sebagai bahan bakar habis," ungkapnya.
Baca Juga: Telolet, Telolet, Telolet, Konvoi Bus Menandai New Normal
Masih kata Dansektor 6 Satgas Citarum Harum, jadi masalah solusi sampah plastik yang ada khususnya di Sektor 6 akan dibakar ditungku ini.
"Untuk BBM ini benar-benar bisa digunakan, namun masih tetap saja harus melalui uji lanjutan. Solusi sampah plastik bandel harus dibakar ditungku, tentu pelastik-pelastik tersebut harus disortir terlebih dahulu dan pelastik harus dalam kondisi kering agar dapat menghasilkan BBM yang berkualitas," pungkasnya.***