Satgas Citarum Harum Ubah Sampah Plastik Menjadi BBM

- 8 Juli 2020, 08:25 WIB
PANGDAM III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto langsung mengunjungi Sektor 6 Satgas Citarum Harum di Oxbow Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung, Selasa 7 Juli 2020.*/ENGKOS KOSASIH/GALAMEDIA
PANGDAM III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto langsung mengunjungi Sektor 6 Satgas Citarum Harum di Oxbow Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung, Selasa 7 Juli 2020.*/ENGKOS KOSASIH/GALAMEDIA /

ZONA PRIANGAN - Usai melaksanakan rapat evaluasi perkembangan penyebaran Covid-19 di Polda Jabar, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto langsung mengunjungi Sektor 6 Satgas Citarum Harum di Oxbow Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung, Selasa 7 Juli 2020.

Setibanya di Posko Sektor 6, Pangdam III/Siliwangi dan rombongan disambut oleh Dansektor 6 Satgas Citarum Harum Kolonel Arh Dodo Irmanto, Dandim 0624/Kabupaten Bandung dan unsur Kepolisian.

Pada kesempatan tersebut, Dansektor Satgas Citarum Harum Kolonel Arh Dodo Irmanto memaparkan kondisi Sektor 6 dari awal hingga progres dan perkembangan Sektor 6 saat ini. Termasuk di dalamnya tentang pengembangan Bios 44, proses tungku pembakaran sampah pelastik menjadi bahan bakar minyak (BBM) dan airboat perahu pengeruk sampah dari dasar air.

Baca Juga: AC Milan Kalahkan Juventus 4-2

Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto menyambut baik edukasi yang ada di Sektor 6, di antaranya tungku pembakaran sampah menjadi BBM.

"Saya kunjungan kes ini ingin melihat dari dekat apa yang sudah dikerjakan oleh Sektor 6," papar Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto.

Pangdam III/Siliwangi berpesan, "Citarum itu milik kita bersama, mari kita jaga bersama pula".

Baca Juga: Petani Menjerit, Harga Garam Cuma Rp 150,00/Kilogram

Ternyata Sektor 6 sudah banyak yang dikerjakan di antaranya sampah plastik bisa didaur ulang menjadi bahan bakar minyak (BBM), kemudian ketahanan pangan dengan memanfaatkan Bios 44 dan kolam ikan lele dan lain-lain.

Bisa dilihat tanaman yang menggunakan Bios 44 dengan yang tidak, kelihatannya jauh sekali perbedaannya sehingga perlu disosialisasikan kepada masyarakat

"Ini baru ada satu, kita harapkan nanti bisa kita dikembangkan mengolah sampah pelastik dari 20 kg menjadi 18 liter BBM. Mudah-mudahan kita bisa mengembangkan dan kita koordinasikan dengan instansi-instansi terkait untuk bisa mengelola sampah ini dengan baik," tandas Pangdam III/Siliwangi ini.

Baca Juga: Gmail Akhirnya Mendapat Dukungan Multitasking di iPad

Kunjungan Pangdam III/Siliwangi ke Sektor 6 tersebut didampingi oleh Asrendam III/Siliwangi, Aster Kasdam III/Siliwangi dan Kapendam III/Siliwangi.

Sementara itu, tungku pembakaran pelastik menjadi BBM itu merupakan program Citarum Harum dalam mengatasi kerusakan lingkungan, khususnya di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum yang telah berlangsung selama dua tahun lebih.

Penanggulangan kerusakan lingkungan itu telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Jawa Barat, khususnya bagi warga yang ada di bantaran Sungai Citarum.

Baca Juga: Chicco Bergaya Co Pilot, Vincent: Itu Cuma di Pesawat Simulator

Penanganan kerusakan DAS Citarum itu melalui Perpres No. 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Penanganan Kerusakan Sungai, sehingga Satgas Citarum Harum terus menggenjot inovasi dan solusi positif untuk lingkungan.

Komandan Sektor 6 Satgas Citarum Harum Kolonel Arh Dodo Irmanto menuturkan, sampah pelastik merupakan sampah yang sulit hancur dengan kurun waktu lima puluh tahun bahkan seratus tahun sehingga menjadi problem tersendiri dan banyak mencemari lingkungan.

"Melihat kondisi tersebut dan melalui pemikiran sehingga tercetuslah tungku pembakar plastik jadi BBM yang dapat dijadikan solusi dalam mengatasi sampah plastik," katanya kepada wartawan Galamedia, Engkos Kosasih.

Baca Juga: Raffi Ahmad dan Andre Taulany Ingin Membeli Pesawat

Kolonel Arh Dodo Irmanto mengatakan, tungku pembakaran pelastik menjadi BBM ini menggunakan beberapa bahan seperti oli bekas sebagai alat pembakar agar api pembakaran tetap menyala dan blower untuk meniupkan api meningkatkan suhu tungku agar tetap panas.

"Minimal pelastik yang dibakar 15 sampai 20 kg, melalui pembakaran tersebut akan menjadi BBM sekitar 70 sampai 80 persen yang terdiri dari minyak tanah, bensin dan solar. Sehingga sampah plastik tidak ada yang tersisa dan habis terbakar," urai Kolonel Arh Dodo.

Dikatakannya, setiap pembakaran harus ditunggu untuk menjaga kesetabilan suhu sampai angka tekanan 300 derajat. "Setelah itu akan turun suhu panasnya jika oli bekas sebagai bahan bakar habis," ungkapnya.

Baca Juga: Telolet, Telolet, Telolet, Konvoi Bus Menandai New Normal

Masih kata Dansektor 6 Satgas Citarum Harum, jadi masalah solusi sampah plastik yang ada khususnya di Sektor 6 akan dibakar ditungku ini.

"Untuk BBM ini benar-benar bisa digunakan, namun masih tetap saja harus melalui uji lanjutan. Solusi sampah plastik bandel harus dibakar ditungku, tentu pelastik-pelastik tersebut harus disortir terlebih dahulu dan pelastik harus dalam kondisi kering agar dapat menghasilkan BBM yang berkualitas," pungkasnya.***

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah