Forkopimcam Ibun Awasi Warga yang Senang Membakar Ilalang Kering

- 26 Juli 2020, 04:15 WIB
CAMAT Ibun Adjat Sudradjat.*/ENGKOS KOSASIH/GALAMEDIA
CAMAT Ibun Adjat Sudradjat.*/ENGKOS KOSASIH/GALAMEDIA /

ZONA PRIANGAN - Diperkirakan saat ini di sejumlah wilayah Kabupaten Bandung sudah memasuki musim kemarau, karena intensitas curah hujan dalam beberapa pekan terakhir sudah mulai berkurang.

Setiap memasuki musim kemarau, kerawanan peristiwa kebakaran hutan kerap terjadi di sejumlah tempat.

Peristiwa kebakaran hutan itu selain dipicu oleh musim kemarau, bisa juga disebabkan karena ada pembakaran ilalang yang dilakukan warga saat membuka lahan untuk persiapan pengolahan tanah saat memasuki awal musim hujan nanti.

Baca Juga: Eyang Dalem Ibrahim Cipatik, Ulama Bandung yang Mampu Membuat Tentara Belanda Kesemutan

Penyebab lainnya karena bisa juga warga yang ada di kawasan pegunungan atau hutan begitu saja atau sembarangan membuang puntung rokok.

"Untuk antisipasi peristiwa kebakaran hutan itu, kita sudah koordinasi atau komunikasi dengan Danramil Paseh-Ibun dan Kapolsek Ibun untuk menyiapkan tim yang akan diterjunkan ke lapangan, di saat peristiwa yang tak diharapkan itu terjadi," kata Camat Ibun Adjat Sudradjat di Ibun, Sabtu 25 Juli 2020.

"Yang jelas Ibun sudah siap siaga antisipasi peristiwa kebakaran hutan dalam menghadapi musim kemarau," imbuh Adjat.

Baca Juga: Kebagusan Itu Nama Seorang Putri Cantik yang Bunuh Diri, Kalau Ragunan Gelar untuk Tuan Tanah

Camat Ibun mengatakan dalam kesiapsiagaan antisipasi peristiwa kebakaran hutan itu, selain melibatkan jajaran Forkopimcam, juga Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Linmas Kecamatan Ibun.

Bahkan Kanit Satpol PP Kecamatan Ibun secara teknis sebagai pelaksana di lapangan.

"Aparatur desa dan Linmas desa setempat juga turut dilibatkan untuk melakukan pemantauan dan pengawasan ke lapangan dalam upaya pencegahan atau antisipasi peristiwa kebakaran hutan," tuturnya.

Baca Juga: Makam Besar Tan Sam Cay Kong Selalu Menarik Perhatian, Ternyata Punya Nama Muslim Mohammad Syafi’i

Ia mengatakan kawasan hutan atau gunung yang rawan dilanda kebakaran di saat musim kemarau itu, terutama pada lahan yang banyak ditumbuhi ilalang atau semak belukar yang sudah kering.

"Begitu ada orang yang buang puntung rokok sembarangan, bisa langsung terjadi peristiwa kebakaran. Begitu juga jika ada warga yang membakar rumput ilalang yang kering yang tak memikirkan dampak dan akibatnya," katanya.

Dikatakan Adjat, kerawanan peristiwa kebakaran hutan atau gunung itu, tak hanya di lahan milik pemerintah yang dikelola Perhutani maupun Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) saja.

Baca Juga: Naik Motor, David Sempat Kesasar, Gara-gara Tidak Mengikuti Petunjuk Warga Setempat

Melainkan lahan pada tanah milik adat atau milik warga sekitar juga dinilai rawan kebakaran tetap dipantau.

"Ini terkait kebiasaan warga memanfaatkan kondisi semak belukar yang sudah mati dan kering untuk dibakar, agar mempermudah pengolahan lahan disaat musim hujan. Padahal dengan cara itu tidak tepat dan membahayakan bagi keselamatan hutan," katanya.

Camat Ibun mengimbau kepada masyarakat yang ada di kawasan dekat dengan hutan tidak melakukan pembakaran semak belukar disaat musim kemarau.

cintBaca Juga: Cuma Soal Sepele di Meja Makan, Cinta Laura Dapat Teguran

"Cara tersebut kurang tepat karena kobaran api bisa merembet ke lahan lainnya. Apalagi disaat angin kencang, dapat mempercepat peristiwa kebakaran hutan," katanya.

Ia juga mengharapkan kepada masyarakat yang dekat dengan hutan untuk sama-sama menjaga dan mencegah peristiwa kerawanan kebakaran hutan.

"Antisipasi peristiwa kebakaran hutan ini, bukan hanya tanggung jawab Forkopimcam Ibun saja. Melainkan tanggung jawab bersama untuk menjaga dan mencegah peristiwa kebakaran hutan," ucapnya.

Baca Juga: Sebelum Richard Kyle Tinggalkan Jedar, Mbak You Sudah Ramalkan Pasangan Itu Bubar

Ia mengatakan dalam beberapa tahun ke belakang, sejumlah titik kawasan hutan di Kecamatan Ibun sempat terjadi kebakaran. "Kami berharap kejadian seperti itu tidak terulang lagi demi kelestarian lingkungan," pungkasnya.***

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah