Karena bagaimanapun juga, perbaikan kantor desa ini merupakan salah satu bagian dari upaya Pemerintah Desa dalam memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat.
"Bangunan kantor desa ini memang sudah lama rusak. Material di bagian atap bangunan ini sudah lapuk semua.
Baca Juga: Warga Antusias Menyambut Program Pembinaan Tahfidz Quran
Kalau tidak segera diperbaiki, khawatir membahayakan masyarakat. Soalnya bangunan ini kan ruang pelayanan publik," ujar Jajang.
Dijelaskan Jajang, kegiatan renovasi kantor desa ini, tentunya sudah menjadi salah satu program utama desa yang telah dimusyawarahkan dengan semua lembaga desa.
Walaupun kemarin sempat akan ditunda karena wabah Covid-19, namun karena kondisinya mendesak pihak desa akhirnya tetap melanjutkan rencana perbaikan kantor desa ini.
Baca Juga: Rachmat Hidayat dalam Kenangan, Antara Dunia Film dan Harley-Davidson
Karena berdasarkan hasil musyawarah desa, ternyata semuanya menyetujui kalau kantor desa ini layak untuk diperbaiki tahun sekarang.
"Kami memang sempat akan menunda rencana perbaikan kantor desa ini. Tapi karena warga tetap mendesak supaya kantor desa segera diperbaiki, akhirnya kami pun melanjutkan rencana renovasi ini," tutur Jajang.
Adapun untuk pemenuhan biayanya, kata Jajang, pembangunan kantor desa ini sepenuhnya didanai dari anggaran Program Sarana Prasarana (Sapras) bantuan dari Provinsi Jawa Barat sebesar Rp 104 juta.