Usai Resepsi Pernikahan 6 Orang Positif Covid-19, Yani: Berasal dari Keluarga Mempelai Pria

- 20 Agustus 2020, 14:09 WIB
ILUSTRASI warga terjangkit Covid-19.*/PIXABAY
ILUSTRASI warga terjangkit Covid-19.*/PIXABAY /

ZONA PRIANGAN - Telah terjadi klaster penularan Covid-19 pada saat acara resepsi pernikahan di Desa Cimerak, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran.

Ada 6 orang dinyatakan positif Covid-19, 2 orang di antaranya merupakan warga Halmahera Maluku dan 4 orang merupakan warga Pangandaran termasuk mempelai wanita dan anak usia 7 tahun serta keluarga yang merupakan warga di Kecamatan Cimerak.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kab Pangandaran drg. Yani Achmad Marzuki membenarkan, telah terjadi klaster pada acara resepsi pernikahan di Kecamatan Cimerak.

"Ya betul ada 6 orang yang dinyatakan positif Covid-19 di acara pernikahan tersebut," ujar Yani saat diwawancarai melalui telefon, Kamis, 20 Agustus 2020.

Baca Juga: Libur Panjang, Basarnas Bandung Lakukan Siaga SAR Khusus Keagamaan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1442 H

Dia menceritakan, sebelumnya, orang tua dan mempelai pria merupakan warga Halmahera Maluku itu sempat menghadiri acara di Jakarta sebelum datang ke Pangandaran.

Menurut Yani, awalnya ada satu pasien berinisial S warga Halmahera Maluku mendatangi RSUD Pandega Pangandaran dengan keluhan mengalami hipertensi setelah mendapat perawatan di Klinik SO di Cimerak.

"Pasien tersebut kami lakukan Swab ternyata positif Covid-19," ujarnya.

Baca Juga: Jalan Kamojang-Garut Rawan Kecelakaan, Butuh Pos Terpadu dan Jalan Alternatif

Dengan ditemukannya pasien positif, pihaknya langsung melakukan pemeriksaan terhadap kedua mempelai dan keluarganya pengantin baru yang baru saja mempersunting seorang perempuan asal Kecamatan Cimerak yang digelar pada hari Minggu 16 Agustus 2020.

Lalu pihaknya langsung melakukan tes swab terhadap 11 orang kontak erat pengantin pria tersebut, dan hasilnya ada 5 orang yang positif.

"Jadi sementara ini total dari klaster hajatan itu ada 6 pasien positif, terdiri dari 2 warga Halmahera dan 4 warga Pangandaran," ungkap Yani.

Baca Juga: Unik, Kota Ini Selalu Berubah-ubah Tanggal saat Merayakan Hari Ulang Tahun

Selain memeriksa kontak erat di kalangan keluarga, tim juga sempat melakukan tes swab terhadap petugas medis di klinik SO. Karena sebelum dibawa ke RSUD Pangandaran, pasien sempat ditangani di klinik tersebut.

"Tapi Alhamdulillah 8 petugas medis di klinik SO yang sempat menangani pasien, hasil tes swab-nya negatif," kata Yani.

Atas kejadian ini GTPP COVID-19 Kabupaten Pangandaran langsung melakukan penanganan. Pasien yang mengalami gejala diisolasi di RSUD Pandega Pangandaran, sementara mereka yang tanpa gejala diisolasi mandiri.

Baca Juga: Ini Daftar Lengkap Harga Asus, dari Rp 1 Juta hingga Rp 8 Juta

"Tim kami sudah turun untuk melakukan penelitian epidemiologi kami menduga virus dibawa oleh rombongan pengantin pria," kata Yani.

Karena ini acara hajatan yang melibatkan orang dalam jumlah banyak, Yani mengatakan ada kemungkinan dilakukan pemeriksaan massal.

"Tapi nanti dilihat dulu hasil PE. Apakah perlu dilakukan isolasi satu kampung atau bagaimana itu tergantung hasil penelitian. Yang jelas kami tangani secara serius," ujar Yani.

Baca Juga: Sepeda Lipat Element, Harga Rp 10,6 Juta, Ini Spesifikasinya

Kemunculan kasus ini,, menurut Yani hendaknya bisa membuat masyarakat lebih waspada karena masa pandemi COVID-19 ini belum berakhir. Masyarakat harus semakin disiplin dengan selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas.

Kepala UPTD Labkesda Kab Pangandaran Aang Saefulrahmat menambahkan ke 4 orang keluarga pengantin yang melakukan kontak erat dengan pasien positif Covid-19 saat mendatangi gedung Labkesda mengaku mengalami keluhan sesak napas.

"Saya curiga maka kami lakukan Swab PCR ternyata ke 4 nya benar positif. Meskipun ada warga Halmahera Maluku, untuk biaya PCR kita gratiskan karena disitu juga ada warga Pangandaran," pungkasnya.***

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah