Petani di Ciamis Tidak Takut Covid-19, Selama Pandemi yang ke Sawah Jumlahnya Bertambah

- 26 Agustus 2020, 06:10 WIB
KEPALA Dinas Pertanian Kabupaten Ciamis, S. Budi Wibowo.*/AGUS BERRIE/KABAR PRIANGAN
KEPALA Dinas Pertanian Kabupaten Ciamis, S. Budi Wibowo.*/AGUS BERRIE/KABAR PRIANGAN /

ZONA PRIANGAN - Dampak pandemi Covid-19 di Kabupaten Ciamis, memang
dirasakan semua kalangan termasuk di Kabupaten Ciamis.

Namun sedikit saja saja dampak itu dirasakan oleh para petani, karena yang dikhawatirkan justru musim kemarau yang berkepanjangan.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ciamis, S. Budi Wibowo, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa 25 Agustus 2020 menyebutkan, musuh utama kelompok tani yakni kekeringan.

Baca Juga: Pertamina Wacanakan Penghapusan Pertalite dan Premium, Pegiat Lingkungan: Terlambat!

Budi mengungkapkan, kelompok tani di ciamis tercatat 2.794 yang terdaftar di Simultan atau Sistem Informasi Penyuluh Pertanian dan teregister di Kementerian Pertanian.

Selama musim pandemi Covid-19, mereka tetap melakukan aktivitas seperti biasa.

Justru profesi petani saat ini cenderung bertambah, karena banyak warga yang pulang kampung dan kembali beraktivitas di sawah.

Baca Juga: Pelempar Bom Molotov di Sekretatirat PDIP Tertangkap, Kapolda: Aksi Mereka Sudah Direncanakan

Saat ini di Kabupaten Ciamis memiliki lahan produktif sebanyak kurang lebih 28 ribu hektaran.

Menurut Budi, hasil produk pertanian selama ini masih positif. Termasuk di musim pandemi Covid-19, tak berpengaruh banyak.

"Sekarang malah banyak yang ikut bertani. Setelah banyak warga yang kehilangan pekerjaan akibat Covid-19, profesi petani jadi alternatif," ujar Budi.

Baca Juga: Pengguna Tol Hati-hati, Ada Proyek PT Kereta Cepat Indonesia China Bahu Jalan Ditutup

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian, unggulan di Kabupaten Ciamis terbagi menjadi 3 kawasan.

Perinciannya bagian Ciamis utara sebagai sentra agropolitan, yaitu daerah Sukamantri, Panjalu, Panumbangan, Cihaurbeuti.

Sedangkan untuk kawasan lumbung padi, ada di Ciamis Selatan, yaitu Lakbok, Purwodadi, Banjarsari, Banjar Anyar, dan Pamarican.

Baca Juga: Sadis, Remaja Putri Bunuh Ibu Kandung, Mayatnya Disimpan di Kamar Mandi Selama 4 Bulan

Sementara kawasan lain-lainnya, seperti Rancah, Sukadana yang dijadikan sentra jagung.

Kabupaten Ciamis untuk ketahanan pangan masih aman, rata-rata produksi sebanyak 6,5 ton/hektare dalam satu kali produksi.

Hingga kini secara keseluruhan aktivitas para petani masih berjalan, petani baru juga banyak.

Baca Juga: Zumi Zola Sudah Berpisah dengan Sherrin Tharia, Sidang Digelar Secara Online

Namun kondisi yang mulai masuk ke masa kemarau ini, paling petani perluu bantuan dengan pompanisasi, seperti daerah Pamarican.

"Agar tetap produksi, kemarin juga kami beri bantuan benih jagung, benih padi dan alsintan (alat mesin pertanian)," ungkapnya kepada wartawan Kabar Priangan Agus Berrie***

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah