Perpisahan Uus dengan Manda Diiringi Linangan Air Mata

- 7 September 2020, 22:05 WIB
Uus Gumilar, warga Kampung Kaum Lebak, Kelurahan Paminggir, Kecamatan Garut Kota menyerahkan seekor bayi lutung jawa ke Kantor BKSDA Wilayah V Garut. Sebelumnya, bayi lutung jawa tersebut dibelinya dari seseorang yang menawarkan di akun facebook seharga Rp 800 ribu./Aep Hendy
Uus Gumilar, warga Kampung Kaum Lebak, Kelurahan Paminggir, Kecamatan Garut Kota menyerahkan seekor bayi lutung jawa ke Kantor BKSDA Wilayah V Garut. Sebelumnya, bayi lutung jawa tersebut dibelinya dari seseorang yang menawarkan di akun facebook seharga Rp 800 ribu./Aep Hendy /

ZONA PRIANGAN - Perasaan sedih tak bisa disembunyikan dari raut muka Uus Gumilar (49). Bahkan pria warga Kampung Kaum Lebak, Kelurahan Paminggir, Kecamatan Garut Kota itu tak kuasa menahan air matanya saat dirinya harus berpisah dengan Manda Fransisca.

Meski mengaku sangat bersedih karena harus berpisah dengan Manda, akan tetapi hal itu terpaksa harus dilakukannya, karena semata-mata demi keselamatan Manda agar bisa tetap bertahan hidup.

Saat akan berpisah dengan Manda, Uus bahkan berkali-kali menciuminya. Sambil berlinang air mata, Uus bahkan sempat mendoakan agar Manda panjang umur, mendapat perlindungan, dan sehat selalu.

Baca Juga: Ini Update Harga Sepeda Gunung Polygon, 6 September 2020, Rentang Harga Rp 2 jutaan - Rp 4 jutaan

"Kalau saya tetap paksakan untuk terus merawatnya, saya khawatir Manda malah akan tak terawat dengan baik dan mati. Saya tak mau kalau hal itu sampai terjadi dan tentunya saya akan sangat merasa berdosa," ujar Uus saat ditemui di Kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah V Garut di Jalan Terusan Pahlawan, Kecamatan Tarogong Kidul, Senin 7 September 2020.

Manda Fransisca adalah nama seekor bayi lutung jawa berusia sekitar tiga bulan yang baru dirawatnya selama dua pekan. Sebelumnya, bayi lutung jawat tersebut dibelinya dari seseorang yang menawarkannya di akun facebook.

Diakui Uus, dirinya memang pecinta binatang terutama jenis primata. Makanya begitu mengetahui ada yang mau menjual bayi lutung jawa, ia memutuskan untuk membelinya dan merawatnya.

Baca Juga: Ini Harga Sepeda Gunung Element SPY 2.0 yang Murah Banget

Bayi lutung jawa tersebut dibelinya dengan harga Rp 800 ribu. Uus sendiri tidak mengetahui pasti identitas si penjual, begitu pun terkait asal usul lutung jawa tersebut.

Selama dua pekan, Uus merawat Manda dengan penuh kasih sayang, tak ubahnya seperti mengurus bayi manusia. Tak hanya dipakaikan popok dan diberi minum air susu, setiap malamnya Manda juga tidur bersamanya di kasur.

"Saya tak mau memasukan Manda ke dalam kandang dan ia selalu bersama saya. Bahkan tidurnya pun selalu bersama saya di kamar," kata Uus.

Baca Juga: Polygon Rayz One, Sepeda Gunung Favorit Harga Terjangkau, Ini Harga dan Spesifikasinya

Namun setelah selama dua pekan merawat Manda, Uus mendapat informasi jika merawat bayi lutung jawa itu sangat sulit, beda dengan merawat bayi binatang lainnya. Jika kurang telaten, bisa-bisa bayi lutung itu malah akan mati.

 Keputusan Uus untuk menyerahkan bayi lutung jawa itu, disambut baik pihak BKSDA Wilayah V Garut. Sikap Uus itu dinilai sangat positif guna mencegah terjadinya kepunahan satwa langka./Aep Hendy
Keputusan Uus untuk menyerahkan bayi lutung jawa itu, disambut baik pihak BKSDA Wilayah V Garut. Sikap Uus itu dinilai sangat positif guna mencegah terjadinya kepunahan satwa langka./Aep Hendy

Karena tak mau bayi lutung yang sangat disyanginya itu mati, maka Uus pun akhirnya berpikir untuk menyerahkan Manda ke pihak yang bisa menjamin keselamatannya.

Ada yang menyarankan untuk menyerahkannya ke BKSDA, tapi ada juga yang menyarankan agar dirinya menjual kembali bayi lutung jawa tersebut.

Baca Juga: Ini Update Sepeda Lipat dengan Harga Terjangkau, 3 September 2020, Ada Element, Pacific, dan Foldx

"Pilihan saya akhirnya jatuh pada BKSDA. Dengan diserahkan ke BKSDA, saya yakin keselamatan Manda akan lebih terjamin karena nantinya ia juga bisa kembali ke habitatnya agar bisa menjalani kehidupan yang normal sebagaimana mestinya," ucapnya.

Uus juga menyebutkan, keputusannya untuk menyerahkan Manda ke BKSDA karena ia juga mendapat informasi jika lutung jawa merupakan salah satu satwa yang dilindungi undang-undang. Namun yang lebih penting baginya, Manda bisa terus tumbuh dan hidup secara normal.

Keputusan Uus untuk menyerahkan bayi lutung jawa itu, disambut baik pihak BKSDA Wilayah V Garut. Sikap Uus itu dinilai sangat positif guna mencegah terjadinya kepunahan satwa langka.

Baca Juga: CLC Mencetak Rekor Terbaru Dalam Jumlah Penayangan YouTube

"Harapan kami, apa yang telah dilakukan Pak Uus ini bisa diikuti oleh yang lainnya. Karena saat ini masih cukup banyak warga yang masih memelihara satwa langka dan dilindungi di Garut ini," komentar Kasi BKSDA Wilayah V Garut, Dodi Arisandi.

Menurutnya, saat ini peredaran satwa langka dan dilindungi di Garut memang cukup tinggi. Berdasarkan informasi yang diterimnya, kawasan Terminal Guntur selama ini sering jadi transit para penjual satwa langka dan dilindugi.

Pihaknya, tutur Dodi, saat ini sedang melakukan penelusuran terkait informasi jual beli satwa dilindungi di Garut. Ia mengimbau, kepada warga yang masih memelihara satwa langka dan dilindungi agar segera menyerahkannya secara suka rela ke BKSDA agar nantinya bisa dikembalikan ke habitatnya.

Baca Juga: 7 Alasan Mengapa Ukuran Payudara Bisa Mendadak Besar

Terkait bayi lutung jawa yang diserahkan Uus ke pihaknya, Dodi menjelaskan bayi lutung itu terlebih dahulu akan menjalani pemeriksaan medis di lembaga konservasi Taman Satwa Cikembulan dan selanjutnya dirawat ditempat tersebut. Jika memungkinkan, nantinya lutung tersebut bisa dilepasliarkan kembali.

Dodi pun mengaku bisa mamahami kesedihan yang saat ini dialami Uus karena harus berpisah dengan Manda. Ia pun mempersilahkan Uus untuk langsung datang ke Taman Satwa Cikembulan jika merasa kangen agar ingin bertemu dengan Manda.***

Editor: Didih Hudaya ZP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah