Mendeteksi Virus Corona Jadi Lebih Mudah, Cepat, dan Akurat dengan Aplikasi Ini

14 April 2021, 23:03 WIB
Aplikasi ini telah diujicoba pada 70.000 ndividu dan bisa memproses lebih dari sejuta pemindaian per detik.* /Semic.de/

ZONA PRIANGAN – Dengan teknologi yang telah ditingkatkan, perusahaan berbasis di Munich, Jerman telah membuat cara terbaru menguji virus corona.

Menurut laporan Reuters, tes yang dilakukan dengan memindai mata selama 3 menit ini bisa mengidentifikasi pembawa penyakit Covid-19.

Menurut direktur manager Semic RF, Wolfgang Gruber, perusahaan ini telah mengembangkan aplikasi pemindaian dengan koleganya dari Amerika Serikat.

Baca Juga: Candaan Pangeran Philip Dikabulkan, Jenazahnya Diangkut Mobil Land Rover

Baca Juga: Ular Slippery Sangat Mematikan, Reptil Ini Pandai Menyamar dan Pengguna Facebook Tidak Bisa Menemukannya

Saat ini menunggu pengesahan aturannya, berharap mulai digulirkan di akhir bulan ini.

Menggunakan foto mata yang diambil ponsel, dan mengidentifikasi virus yang dicirikan dengan gejala peradangan yang disebut ‘mata pink’.

“Kita bisa mengisolasi Covid-19 dari dua juta lebih perbedaan warna pink ini,” ujar Gruber kepada Reuters.

Baca Juga: Monster Loch Ness Muncul dari Persembunyian Terekam Selama 3 Menit

Baca Juga: Seorang Nelayan Tak Sengaja Menangkap Monster Laut kemudian Melepaskannya Lagi

Gruber juga mengatakan bahwa aplikasi ini telah diujicoba pada 70.000 lebih individu dan bisa memproses lebih dari sejuta pemindaian per detik.

Menurutnya, pilihan dengan menggunakan aplikasi bisa digunakan dengan kapasitas yang lebih luas.

“Anda tinggal aktifkan aplikasi, ambil gambar kedua mata, kirim untuk evaluasi, Angka akurasinya mencapai 95 persen," tuturnya.

Baca Juga: Iron Sting, Senjata Baru Militer Israel untuk Menghabisi Pejuang Hamas dan Militan Hizbullah

Baca Juga: Ramalan Kiamat Versi Yahudi, Rusia Perang Lawan Ukraina Kemudian Menyerang Turki

"Kemudian Anda akan mendapatkan hasil evaluasi yang disimpan sebagai kode QR pada ponsel orang yang diuji,” tambah Gruber.

Aplikasi ini pada awalnya akan menyasar perusahaan dan pengguna komersial, dengan harga 480 euro (Rp 8 juta lebih) per bulan.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler