ZONA PRIANGAN - NASA telah membagikan gambar yang menakjubkan dari Lagoon Nebula yakni awan gas dan debu biru raksasa tempat bintang-bintang saat ini terbentuk.
Gambar itu memiliki ribuan bintang, atau suar raksasa, berkelap-kelip seperti titik-titik di atas kanvas hitam berukuran besar.
Lagoon Nebula, juga dikenal sebagai NGC 6523 atau Messier 8, terletak sekitar 4.400 tahun cahaya dari Bumi, di dalam galaksi Bima Sakti kita.
Chandra X-Ray Observatory milik badan antariksa, sebuah teleskop yang dirancang untuk mendeteksi emisi sinar-X dari daerah yang sangat panas di alam semesta, menemukannya dalam salah satu survei pembentukan bintang terbesar yang pernah dilakukan dalam sinar-X.
Dalam sebuah posting di akun Instagram resmi NASA @nasa, badan antariksa itu mengatakan bahwa survei itu mencakup sekitar 24.000 bintang individu di 40 wilayah berbeda.
Ia menambahkan bahwa survei yang dilakukan oleh Chandra X-ray Observatory akan membantu para ilmuwan memahami hubungan antara suar yang kuat atau ledakan dari bintang-bintang muda dan dampaknya terhadap planet-planet yang mengorbit di sekitar mereka.
Menekankan pentingnya penemuan seperti ini, NASA mengatakan para ilmuwan telah berdebat selama dua dekade terakhir bahwa suar raksasa ini dapat membantu bintang-bintang yang masih terbentuk dengan mengusir gas dari piringan materi di sekitarnya.
"Ini dapat memicu pembentukan kerikil dan material berbatu kecil lainnya yang merupakan langkah penting bagi planet untuk terbentuk," katanya.
Tapi suar ini juga dapat merusak planet yang sudah terbentuk dengan meledakkannya dengan radiasi yang kuat.
Penemuan ini telah membuat lebih dari 700 ribu netizen merasa tercengang, membagikan apresiasi mereka dengan menyukai gambar tersebut. Beberapa dari mereka juga meninggalkan komentar di kolom komentar.
“I love you NASA,” kata seseorang dengan username “h_.mariwan”.
"Saya hampir tidak bisa melihatnya secara nyata," komentar Juni. M.
“Saya berharap ada kecepatan cahaya. Jika kecepatan cahaya ditemukan, rute liburan baru bagi manusia mungkin adalah planet yang berbeda, semoga berhasil,” tulis Melis Kaya di kolom komentar.***