Lewat Electrifying Agriculture yang Digagas PLN, Masa Panen Buah Naga Garut Jadi Meningkat Sebulan Dua Kali

13 Desember 2021, 15:11 WIB
Petugas PLN mengganti bohlam LED yang mati pada instalasi Electrifying Agriculture atau sistem perkebunan berbasis energi listrik di perkebunan buah naga, Kebun Naga Poernama, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, akhir pekan lalu. Lewat Electrifying Agriculture yang Digagas PLN, Masa Panen Buah Naga Garut Jadi Meningkat Sebulan Dua Kali. /Zonapriangan.com/Yurri Erfansyah/

ZONA PRIANGAN - PLN kini mulai mendongkrak sejumlah sektor usaha masyarakat lewat program Electrifying Agriculture.

Program ini menjadi lompatan besar bagi sektor pertanian, perikanan, perkebunan, dan peternakan di Jawa Barat.

Dan sudah dibuktikan program yang digagas PLN ini telah membawa ke empat sektor ini menjadi lebih maju dan modern, seperti kisah-kisah yang dituangkan dalam buku "Petani Cerdas 4.0: Go Modern, Go Electrifying".

Baca Juga: Tak Terima Listriknya Akan Diputus, Pelanggan Pun Kesal dan Meludahi Petugas PLN

Petani kini mulai beralih ke alat-alat dan mesin pertanian (alsintan) berbasis listrik, dari sebelumnya memakai alsintan berbahan bakar fosil yang mahal dan merusak lingkungan.

Pengunjung mengambil gambar di perkebunan buah naga, Kebun Naga Poernama, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, yang diterangi lampu LED dengan instalasi Electrifying Agriculture atau sistem perkebunan berbasis energi listrik, akhir pekan lalu. Kebun buah naga tersebut pada malam harinya diterangi lampu LED, dan bisa menghasilkan panen dua kali lipat dibanding cara biasa. Program yang digagas PLN ini diharapkan bisa meningkatkan produktivitas sektor pertanian yang ekonomis dan ramah lingkungan. /Zonapriangan.com/Yurri Erfansyah/

Lewat dukungan listrik PLN, mereka berani berinovasi dan memanfaatkan teknologi guna meningkatkan produktivitas dan menekan biaya operasional sehingga kesejahteraan kian meningkat.

Manager PLN UP3 Garut, Nurhidayanto Nugroho, mengatakan bahwa konsep Electrifying Agriculture adalah perubahan gaya hidup para petani, peternak, penambak, pelaku usaha sektor perkebunan dan perikanan untuk berorientasi ke depan.

Baca Juga: Cara Mudah Dapat Diskon Token Listrik PLN Gratis hingga Desember 2021

"Sehingga ke empat sektor tersebut kedepannya akan lebih maju, ekonomis dan lebih ramah lingkungan," katanya kepada wartawan di Garut, akhir pekan lalu.

Nugroho menyebutkan, penambahan jumlah pelanggan Electrifying Agriculture (AE) Tahun 2021 sampai dengan bulan Oktober adalah 1.574 pelanggan sehingga total yang mengikuti program tersebut sebanyak 8.592 pelanggan.

Dari total tersebut, komposisi jumlah pelanggan terbanyak berasal dari sektor peternakan 59%, pertanian 20%, perikanan 16%, dan perkebunan 5%.

Baca Juga: Kedepankan Digitalisasi dan Tembus Go Global, PLN Dorong Kebangkitan UMKM di Masa Pandemi Covid-19

"Antusias pelanggan terhadap program ini di Jawa Barat sangatlah tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan adanya penambahan jumlah pelanggan sebesar 13,81% dibanding Jumlah Penambahan Pelanggan AE bulan September 2021 (1.383 pelanggan)," ujarnya.

Untuk konsumsi listrik pelanggan electrifying agriculture, ungkap Nugroho, komposisinya menunjukkan hal yang sama dengan jumlah pelanggannya dimana konsumsi listrik tertinggi berada di sektor peternakan sebesar 30.414.767 kWh, pertanian sebesar 11.299.705 kWh, perikanan 8.857.658 kWh, dan perkebunan 638.711 kWh.

"Sementara itu, jumlah pelanggan electrifying agriculture di Garut sendiri sebanyak 451 pelanggan dengan konsumsi listriknya sebsesar 1.321.182 kWh," ujarnya.

Baca Juga: Kebutuhan Mobil Listrik Makin Meningkat, PLN Jabar Akan Tambah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum

Lebih lanjut, Nugroho menegaskan bahwa PLN berpartisipasi aktif di progam ini untuk meningkatkan biaya operasi dan meningkatkan produktivitas petani.

"Saya harap, program ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekononi serta kesejahteraan para petani," katanya

Menurut Manajer Kebun Naga Poernama, Melani, manfaat program ini bukanlah isapan jempol belaka, dia sudah merasakan sendiri manfaat dari program Electrifying Agriculture.

Baca Juga: Kebutuhan Mobil Listrik Makin Meningkat, PLN Jabar Akan Tambah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum

Ia pun mengisahkan pengalaman perkebunan berbasis energi listrik ini. Menurutnya sangat membantu meningkatkan produksi akan panen buah naga di kebunnya.

“Kami menggunakan lampu LED untuk perkebunan ini. Lampu tersebut sangat membantu perkembangan buah naga. Kalau tidak ada PLN, produktivitas akan menurun," ungkapnya.

Melani memaparkan, kalau menggunakan lampu LED masa panen buah naga itu bisa sebulan dua kali panen. Tapi kalo tidak ada lampu ini masa panen cuma sekali dalam sebulan.

"Program Electrifying Agriculture PLN ini ternyata telah membawa pertanian Indonesia semakin maju, mandiri dan modern," pungkasnya.***

Editor: Yurri Erfansyah

Tags

Terkini

Terpopuler